Klaten, faktapers.id – Gak kaleng-kaleng, kabar kedermawanan seorang Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah Suyamto (63) ini tak usah diragukan lagi dalam berbagi rizky.
Demi membantu warganya ditengah kesulitan ekonomi, Kepala Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo, Klaten itu dengan ikhlas membagikan seluruh hasil panen padinya untuk warga.
Kali ini, seluas 2 patok tanaman padi siap panen atau setara 4500 meter persegi hasilnya dibagikan ke warga. Panen tersebut berasal dari tanah kas desa yang merupakan jatah bagi kepala desa.
“Saya ikhlas demi warga yang membutuhkan. Saya yang tanam, warga yang panen, silahkan ambil secukupnya. Yang penting aturannya tidak pakai arit, hanya boleh dengan ani-ani atau gunting,” tutur Kades Tumpukan, Suyamto, Senin (11/9/2023) pagi.
Sudah enam kali panen padi dari sawah desa dia bagikan kepada warganya. Suyamto ingin meringankan beban warganya ditengah gempuran ekonomi yang semakin sulit.
“Sudah 6 kali masa panen padi, sebagian hasilnya saya berikan semua ke warga, ya untuk membantu ekonomi. Saya persilahkan yang menuai warga untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” ucap dia.
Setahun terakhir ini warga masih kesulitan ekonomi, setelah dilanda Covid berkepanjangan dan mahalnya biaya hidup usai kenaikan harga BBM. Suyamto melihat beberapa kejadian itu menggempur perekonomian warganya.
Hingga akhirnya terus tergerak hatinya, Suyamto meniatkan memberikan padi gratis sebagai amal ibadah tanpa tendensi kepentingan politik apapun dan hal itu murni keihlasan serta kepeduliannya.
“Ya saya ikhlas saja meskipun tak seberapa tapi nyatanya setelah itu panenan lain juga bagus hasilnya. Rejeki sudah ada yang mengatur, kalau ikhlas semua akan menjadi berkah,” ujarnya.
Sebelumnya, Suyamto sering melakukan aksi serupa saat panen padi tiba. Ia menyebut bagi-bagi padi ke warga tersebut juga merupakan wujud syukur karena hasil panen padi selalu baik.
Sang Kades merinci dalam satu patok sawah bisa menghasilkan sekitar 13 kwintal gabah. Jika dinominalkan nilainya kurang lebih sekitar Rp6-7 juta, maka kalau 2 patok dikalkulasikan Rp12-14 juta.
Parinem (65) salah satu warga Dukuh Beluk mengaku sangat terbantu dengan adanya sedekah padi tersebut. Ia merasa terbantu ditengah kebutuhan ekonomi yang semakin meningkat.
“Semua harga mahal, mencari rezeki semakin sulit. Untung saja pak kades ada program panen gratis biar warganya bisa makan. Terima kasih pak semoga setiap panen kedepan masih diberikan warga lagi,” pintanya.
(Madi)