Singaraja.Faktapers.id -Penuhi janji akan kunjungi Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng/Bali berkat setara pengelolaan sampah berbasis sumber. Pemerintah Jepang dalam hal ini Ozaki kunjungi Baktiseraga disambut meriah pihak pemerintah desa setempat (14/11/2023) .
Kades Baktiseraga bersama pemdes, Kadis DLH Prov Bali Wirah Dana selaku staf pungsional dampak lingkungan dan DLH Buleleng Putu Agus Suma menyambut kedatangan pemeritah Ozaki dengan memberikan sebuah kalung bunga, pemerintah Ozaki dimotori oleh Tucorogis bersama 6 orang lainya
Sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber., dan pergub no 97, Bali harus bersih dari maraknya sampah yang bertebaran baik plastik maupun desaunan. Bahkan pengguna kantong plastik saat ini dipasaran mulai dikurangi,
“Sampah tentunya menjadi masalah pencemaran lingkungan yang krusial di setiap negara. Indonesia dengan program perang terhadap sampah terus digaungkan bahkan seluruh desa mencanangkan dan menganggarkan biaya kebersihan serta pengelolaan sampah secara maksimal. Kedatangan Tim Ozaki ke Bali merupakan kerjasama antar negara kebetulan khusus Bali dipilih sebagai pilot Projeck dan kita Bali bersinergi karena Bali sendiri punya aturan yang diatur pergub dalam menuntaskan permasalahan sampah dari sumbernya,”kata Wirah Dana
Dengan Ozaki, sampah diharapkan tidak lagi dikirim ke TPA jadi selesainya dirumah warga disamping itu tidak mengotori lingkungan itu sendiri dan mengurangi tumpukan sampah di TPA yang ada. Dan belakangan ini sampah plastik sangat mendolmisasi sehingga dapat menurunkan citra pariwisata budaya jadi timbul budaya membuang sampah disembarang tempat akibat kurangnya kesadaran masyarakat Bali,”Bali mempunyai 7 TPA yang tersebar di semua Kabupaten termasuk Buleleng , untuk antisipasi sampah membludak ke TPA dan mengotori lingkungan. Dan kita khusus Bali baru menerapkan perda tersebut namun belum ada pembahasan dengan DPRD Bali,”papar Wirah Dana
Sementara Kades Baktiseraga Gusti Putu Armada sembari diajarkan Ozaki dalam pengelolaan sampah yang benar , pihaknya yang telah menata desanya sejak 7 tahun ini dan mampu memiliki TPS3R menerangkan, bahkan pola yang sama antara Baktiseraga dan Ozaki hanya saja butuh kemampuan dan edukasi masyarakat Baktiseraga dalam mengelola sampah dari sumbernya,”Ozaki telah berproses sejak 25 tahun lalu dan hari ini mereka datang sangat dengan terlatih dan terhadap warga Ozaki telah biasa mengolah sampah dari rumahnya dengan sistem yang dibangunya. Dan tentu sekarang ini kita sebagai Pemdes Baktiseraga harus mengajak dan mengedukasi kembali dalam mengelola sampahnya dari rumah terutama sampah sisa makanan. Dan mudah-mudahan sistem pemerintah Ozaki bisa kita ketetularkan ke masyarakat,”ujar Armada.
Baru 100 KK masyarakat Baktiseraga digerakkan untuk mengolah sampah dari rumah,”Kami sudah terapkan ini mulai pilah organik, residu dan non residu sehingga kita rubah skema lagi sedikit sehingga nantinya berdampak posistif.Sampah yang dihasilkan dari masyarakat dalam 3 hari hanya 30 persen dibandingkan 7 tahun lalu sangat membludak bisa 3 truk karena belum bisa kita atasi cara pengolahan yang benar tetapi saat ini sudah bisa kita pilah dengan melibatkan masyarakat dan tenaga TPS3R,”papar Armada
Terhadap maraknya sampah plastik, Armada sangat berharap pemerintah dalam tata kelola samaph lebih menerapkan aturan dan dibuatkan perda sehingga Bali betul-betul bersih dari hasil plastik yang dapat mencederai lingkungan maupun pariwisata,
(ds)