Faktapers.id, Jakarta – Calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju Gibran Rakabuming Raka mengungkap tim relawannya mendapat intimidasi. Namun ia enggan menceritakan detail bentuk intimidasi yang dialami tim relawannya itu.
“Tim relawan saya juga diintimidasi. Kami diem-diem aja. Bentuknya banyak,” kata putra sulung Presiden Jokowi itu di Solo, Senin, 20 November 2023.
Untuk mengantisipasi intimidasi itu, Gibran mengatakan minggu lalu timnya telah memasang CCTV di rumah semua ketua relawan. Meski begitu, ia menganggap santai hal itu.
“Bentuk intimidasinya nggak usah diceritakan ya. Intinya kami santai-santai saja,” kata dia.
Adapun soal tekanan yang diklaim dirasakan oleh kubu calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar-Mahfud, Gibran emoh banyak-banyak menanggapi hal itu.
“Tekanan dalam bentuk apa?” kata dia balik bertanya.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo – Mahfud Md atau TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, mengatakan timnya mulai merasakan adanya tekanan menjelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Meskipun demikian, Hasto tidak menyebut tekanan itu berasal dari pihak siapa.
Hasto menyatakan mereka yang menyuarakan kebenaran mengenai pasangan calon nomor urut tiga juga mendapatkan tekanan.
“Tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan, ya. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif, apalagi yang lain,” kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Sabtu sore, 18 November 2023.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pun mencontohkan adanya intimidasi terhadap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya yang menyatakan elektabilitas Ganjar-Mahfud naik.
Selain itu, dia menyebut kasus juga dialami oleh pegiat media sosial Ulin Ni’am Yusron. Hasto juga mengaku mendapat tekanan bersama rekannya di PDIP, Adian Napitupulu.