Jakarta, Faktapers.id -Demi mendapat ilmu pendidikan, kisah seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) menyita perhatian publik. Pasalnya dirinya memiliki perjuangan luar biasa untuk menimba ilmu di sekolah.
Bahkan Ia harus melintasi dua negara demi mendapat pendidikan. Hal tersebut lantaran dirinya tinggal di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.
Nursaka adalah salah seorang bocah yang tinggal di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Hal tersebut membuat bocah SD satu ini setiap harinya harus melewati kantor imigrasi untuk dilakukan pemeriksaan agar bisa masuk ke Indonesia.
Seperti dijelaskan dalam tayangan unggahan saluran Youtube rdp Channel, bahwa Nursaka tepatnya tinggal di Tebedu, Malaysia.
Untuk bersekolah setiap harinya Nursaka diantar menggunakan motor. Nursaka diperbolehkan untuk melanjutkan perjalan ke sekolahnya setelah melakukan pemeriksaan di kantor imigrasi terlebih dahulu.
Prestasi Nursaka bersekolah di SDN 03 Sontas Entikong, Kalimantan Barat. Dijelaskan oleh sang guru, bahwa Nursaka merupakan salah satu murid yang tidak nakal dan juga pintar.
“Sepengetahuan kita dia dari kelas satu saja anaknya baik, tidak terlalu nakal. Pintar juga cuma tidak terlalu menonjol, kemudian bergaul dengan teman ndak juga yang suka terlalu ramai, mungkin cuma satu dua orang. Intinya dikelas dia lumayan pintar lah.” Jelas Halizah, guru Nursaka, dilansir dari merdeka.com
Melihat kegigihan dari Nursaka dalam memperjuangkan pendidikannya membuat banyak orang kagum. Salah satunya adalah petugas imigrasi Judi Susilo SS yang mengatakan bahwa Saka memiliki jiwa patriotisme tinggi.
Saka ini sangat menarik perhatian kami pihak Imigrasi khususnya imigrasi trans 2 Entikong karena si Saka ini punya jiwa patriotisme tinggi, nasionalisme tinggi dan patuh aturan.” terangnya.
Ingin Tinggal di Indonesia
Nursaka mengaku bahwa dirinya tak pernah lelah harus tiap hari mengurus berkas di Imigrasi tiap kali berangkat sekolah. Ia bahkan juga ingin tinggal di Indonesia.
“Enggak (capek), di Indonesia (ingin tinggal), karena bangga menjadi bangsa Indonesia.’
ungkap Saka.
(“)