Berita

Pengamat: Pelanggaran Netralitas Tunjukkan Ada Pihak yang tersebut Takut Kalah

86
×

Pengamat: Pelanggaran Netralitas Tunjukkan Ada Pihak yang tersebut Takut Kalah

Sebarkan artikel ini
Pengamat: Pelanggaran Netralitas Tunjukkan Ada Pihak yang digunakan yang dimaksud Takut Kalah

Faktapers.id JAKARTA – Dugaan pelanggaran pilpres yang tersebut terjadi, seperti ketidaknetralan aparat negara juga politisasi bantuan sosial (bansos), mengindikasikan adanya pihak yang tersebut takut kalah. Tindakan melanggar terpaksa diadakan sebab tidaklah ada prestasi yang mampu ditunjukkan.

Penilaian ini disampaikan pakar ilmu kebijakan pemerintah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ridho Al Hamdi terkait dugaan pelanggaran pilpres yang tersebut dijalankan pasangan calon presiden kemudian duta presiden 2024.

“Karena paslon 02 semakin takut, khawatir kalau dia tidaklah menang. Apalagi telah terjadi sinyal Ganjar-Mahfud melalui berbagai macam pernyataan Puan (Ketua DPP PDIP Puan Maharani), Hasto (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berinteraksi dengan 01. Saya mengawasi sebagai ilmuwan kebijakan pemerintah yang tersebut terjadi akhir-akhir ini, ini simbol bahwa 02 semakin ketakutan, semakin khawatir kalau mereka kalah. Karena memang sebenarnya ketidakmampuan prestasi yang digunakan ditunjukkan,” kata Ridho Al Hamdi pada keterangannya, Kamis (18/1/2024).

Sejak kampanye Pilpres 2024 dimulai, ia mengawasi khususnya paslon 02 sudah ada menggunakan struktur birokrasi untuk pemenangan. Hal itu sebenarnya menunjukkan ketidakmampuan paslon nomor 02 sekaligus indikasi keterlibatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada upaya meraih kemenangan putranya, Gibran Rakabuming Raka.

“Inilah yang tersebut kemudian mengakibatkan jumlah total aksi pengusulan pemakzulan presiden, oleh sebab itu memang sebenarnya Jokowi sudah ada agak keras keterlaluan. Itu yang kemudian wajar. Dan memang sebenarnya harus kita kawal bahwa Luber Jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, lalu adil) harus menjadikan prinsip utama pemilihan raya 2024,” katanya.

Ridho juga menyoroti kinerja pelopor pemilihan umum yang tiada sanggup berbuat banyak pada menangani dugaan pelanggaran pemilihan 2024. Karena itu wajar jikalau Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud juga Timnas Amin terus bersuara keras melawan hal tersebut.

Ia juga mengamati pasangan Prabowo-Gibran bukan bisa jadi menunjukkan gagasannya di tempat Pilpres 2024. Pasangan ini malah menonjolkan gimik dengan joget gemoy, menarasikan kebijakan pemerintah santun, juga lain sebagainya.

“Rakyat, rakyat luas, mari kita kawal benar-benar, menjadi pemilih kritis, menjadi pemilih yang digunakan berani melawan kecurangan,” katanya.

Berita Lainnya Faktapers di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *