JabodetabekTranportasi

Macet Mengintai; Pertumbuhan Kendaraan VS Infrastruktur Tidak Seimbang

15
×

Macet Mengintai; Pertumbuhan Kendaraan VS Infrastruktur Tidak Seimbang

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang mempunyai luas 18.504,52 ha akan terus berkembang menjadi kota bisnis.

Pelabuhan Utama Tanjung Priuk berada di Jakarta Utara yang mempunya luas 14.999,02 ha.
Sebagai pelabuhan tersibuk di Indonesia dan nomor 23 di dunia, setiap hari puluhan ribu truk keluar masuk pelabuhan ini.
Kawasan Jakarta Utara memang rawan kemacetan, sedikit saja ada gangguan di jalan raya di luar pelabuhan segera memicu kemacetan.Hal ini akan berdampak pada pelayanan di pelabuhan.
Kadang muncul keanehan, macetnya di luar pelabuhan, namun yang jadi sasaran kritik dan demo adalah PT Pelindo. Sementara armada Pelindo lebih banyak beroperasi di dalam Pelabuhan.

Mustajab Susilo B, Ketua Umum Klub Logindo, pada Focus Group Discussion yang diselenggarakan Forwami di Jakarta mengatakan kondisi infrastruktur jalan tidak seimbang dengan populasi truk saat ini di Jakarta.

Menurut data BPS – Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta, pada tahun 2022 kendaraan bermotor Mobil Penumpang tercatat sebanyak 3.772.850. Tahun 2023 tercatat sebanyak 3.836.691. Naik 63.841. Bertambah setiap hari 175 unit.

Kendaraan Motor Bus tahun 2022, tercatat 37.854 unit. Tahun 2023, tercatat 38.612 unit. Naik 758 unit. Artinya bertambah 2 unit per hari.
Kendaraan bermotor Truk tahun 2022, tercatat 753.241. Tahun 2023, tercatat 802.601 naik sebanyak 49.360. Kalau dihitung bertambah 135 unit per hari.

Sepeda Motor, tahun 2022 tercatat 17.347.866. Tahun 2023 tercatat 18.229.276. Naik sebesar 881.310. Bertambah 2.727 per hari.
Jika dihitung secara keseluruhan jumlah kendraan bermotor di Daerah Khusus Jakarta tahun 2022, tercatat 21.911.811. Tahun 2023 tercatat 22.907.080. Ada penambahan kendaraan bermotor 995.269 unit.

Data di atas menggambarkan, pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta dua tahun terakhir ini. Dimana ada kenaikan kendaraan, namun sepertinya tidak di ikuti pertumbuhan infrastruktur jalan dan kantong parkir truk. Ini berpotensi menimbulkan kemacetan yang semakin parah.
Jika tidak disiasati dengan baik suatu saat jalanan di Jakarta akan penuh sesak dengan kendraan bermotor. Index kualitas udara akan makin tinggi. Artinya kwalitas udara makin buruk. Belum lagi pemborosan bbm yang tidak perlu. Kalau di hitung mungkin mencapai trilliunan rupiah per tahun.

Tahun 2023 di Pelabuhan Tanjung Priuk, bongkar muat General Cargo tercatat sebanyak 16 juta ton. Sementara Contener tercatat sebanyak 7 juta TEU.
Jika kita fokus pada Truk, pada tahun 2023 menurut Data BPS – Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta tahun 2022 tercatat sebanyak 763.241 unit. Dan tahun 2023 tercatat
802.601 unit. Naik sebanyak 49.360 unit. Bertambah 135 unit per hari. Dengan, data truk yang ada dan besarnya barang yang di bongkar dan di muat di pelabuhan dapat dihitung dan diprediksi jumlah truk yang dibutuhkan.

Disarankan agar instansi terkait melakukan audit dan evaluasi tentang berapa jumlah -Truk yang dibutuhkan dan ideal di Jakarta.

Stakeholders yang ada agar duduk bersama mencari solusi yang tepat dan sifatnya jangka panjang.
Pemda dalam hal ini Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Gubernur Provinsi Jawa Barat
dan Gubernur Propinsi Banten harus kolaborasi mencari solusi jangka panjang.

Sementara itu, Klub Logindo, mengusulkan beberapa langkah kolaboratif.
Pertama, perlu dibangun Kawasan Logistik Terpadu untuk menopang kegiatan transportasi, logistik bagi Pelabuhan Tanjung Priok. (Hub – Spoke Model Logistic Centre di Wilayah Marunda, Bekasi). Ada Integrasi Hub Sarana & Prasarana Multi Moda, Terminal Station Interchange (Truk – KA – Kapal).

Kedua, kerja sama dengan asosiasi dan instansi terkait melakukan aturan mandatory keselamatan bagi truk yang melayani di Pelabuhan Tanjung Priok.

Ketiga, ketersediaan sarana prasarana penopang Pelabuhan berupa Buffer Area untuk Terminal Booking and Return Cargo System (TBRCS). Diterapkan Monitoring STID (Single Truck Identification Data) untuk Armada dan Monitoring DID (Driver Identification Data) untuk pengemudi.

Keempat, kerja sama dengan Asosiasi melakukan Peningkatan Kompetensi SDM Pengemudi melalui Pelatihan & Sertifikasi Kompetensi Pengemudi BNSP, serta Membangun Komunitas Pengemudi Pelopor Keselamatan Angkutan Barang Bersertifikat khususnya di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

(Han)