Optimalkan Lahan Walkot Farm Jakarta Utara Dengan Penerapan Sistem Minapadi

560
×

Optimalkan Lahan Walkot Farm Jakarta Utara Dengan Penerapan Sistem Minapadi

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Administrasi Jakarta Utara berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara mengoptimalkan lahan Walkot Farm Jakarta Utara melalui Integrasi pertanian dan perikanan atau yang dikenal dengan sistem minapadi.

“Kami berinisiatif membuat miniatur percontohan sistem minapadi di lahan seluas 30 m2. Jenis bibit padi yang ditanam adalah varietas lokal kemuning karena lebih tahan terhadap serangan hama penyakit dan hanya membutuhkan waktu 120 hari untuk panen. Kemudian juga akan ditebar bibit ikan nila dalam satu lahan, Terang Kasudin KPKP Kota Administrasi Jakarta Utara, Unang Rustanto saat melakukan penanaman sistem di area Walkot Farm Jakarta Utara, Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Selasa (20/10/2020).

Penanaman padi budidaya ikan budidaya ikan menjadi salah satu solusi mengatasi keterbatasan lahan perkotaan dan mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga.

“Kedepannya, kelompok binaan pertanian bersama PKK Jakarta Utara bisa melakukan bazar dan A dengan masyarakat yang bergerak dibidang urban farming, gang hijau dan lainnya,” ungkapnya.

Sistem minapadi dilahan terbatas menjadi suatu terobosan yang akan dikembangkan di lokasi lainnya. “PKK akan berkolaborasi dengan RPTRA yang merupakan laboratorium PKK untuk membuat duplikasi sistem minapadi di lahan kosong yang masih tersedia. Kita akan memberdayakan warga sekitar dan kerjasama ada kerjasama dengan pihak lain melalui csr akan lebih baik, tutur” Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Utara , Suni Sigit Wijatmoko didampingi Wakil Ketua I, Yenny Nursanti.

Setelah pandemi berakhir, ia akan melibatkan anak-anak TK dan SD dalam kegiatan tanam padi sebagai bentuk edukasi pengenalan tanaman padi dan ketahanan pangan keluarga.

“Ini pertama kalinya saya menanam padi dan memang tidak mudah karena ada tekniknya seperti pengaturan jarak tanam dan sebagainya. Mudah-mudahan pandemi segera berakhir sehingga kita bisa melanjutkan kegiatan ini,” ujarnya. Tajuli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *