Gowa, Faktapers.id – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Andi Tenriwati Tahri melakukan presentasi terkait pengembangan kebudayaan di Gowa khususnya Warisan Budaya Takbenda (WBTb) secara virtual bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Peace Room A’Kio, Kantor Bupati Gowa, Kamis (22/10).
WBTb sendiri merupakan seluruh hasil perbuatan dan pemikiran yang terwujud dalam identitas, ideologi, mitologi, ungkapan konkret dalam bentuk suara, gerak maupun gagasan yang termuat dalam benda, kemudian juga sistem perilaku, sistem kepercayaan dan adat istiadat
Andi Tenri mengatakan jika berbicara dengan kebudayaan di Kabupaten Gowa maka akan sangat berkaitan dengan kepariwisataan sehingga sangat banyak yang bisa diangkat.
“Kita ingin dengan kebudayaan kita akan meningkatkan pariwisata Gowa yang akan menarik pengunjung datang ke Gowa” ungkapnya.
Salah satu WBTB yang akan menjadi fokus Dinas Pariwisata yakni Salokoa (mahkota kerajaan), accera kalompoang (pencucian benda kerajaan), dan ajaga tubarani (pasukan pemberani).
“Pengukuhan seorang raja ditandai dengan salokoa atau mahkota raja ini, banyak sekali nilai historis didalamnya yang bisa diangkat untuk menarik pengunjung. Apalagi Gowa dimasa lampau ini memiliki banyak sejarah kebudayaan,” tambah Andi Tenri.
Olehnya untuk menjadikan kebudayaan Gowa lebih diketahui masyarakat luas yang akan mendatangkan wisatawan datang ke Gowa yakni membangun positioning Gowa sebagai pusat kebudayaan, penguatan hal basis dan budaya keramah-tamahan (hospitality) disetiap destinasi budaya/sejarah di Gowa, dan mengoptimalkan kunjungan terhadap kegiatan kebudayaan di Gowa.
“Hal utama itu menyiapkan hal basis seperti kenyamanan, kebersihan dan keamanan, lalu keramah-tamahan terhadap pengunjung. Ketika semuanya berhasil maka kita juga bisa mendongkrak pariwisata Gowa yang otomatis akan meningkatkan perekonomian,” pungkasnya. Kartia