Singaraja.Bali.Faktapers.id- Walkout Fraksi Golkar dalam rapat paripurna dewan dengan agenda penyampaikan pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD atas RAPBD TA 2021 tanggal 16 November 2020 bukan karena tidak setuju akan pengajuan dana program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) diusulkan Bupati Buleleng.
Terlebih Fraksi Golkar Walkout dalam sidang, pasalnya terlalu besar dana yang diusulkan dan tidak sesuai dengan PAD Pemkab Buleleng , disamping itu juga membangun Buleleng dengan rencana pinjaman PEN yang melebihi pendapatan asli daerah sangatlah beresiko kalau pemanfaatannya bukan untuk hal-hal yang prioritas seperti rencana perbaikan sarana dan prasarana Gedung Olah Raga, Perbaikan RSUD Singaraja artinya semua rencana pembangunan itu tidak mendesak
Seperti yang disampaikan IGK Kresna Budi Jumat (20/11), melalui saluran telephone selaku Ketua DPD Golkar Buleleng dan juga Ketua Komisi II DPRD Bali menanggapi besaran pinjaman dana PEN yang direncanakan Bupati Agus Suradnyana diakhir masa jabatanya terkesan membebani rakyat Buleleng.
“PEN itu 571 belum provisi nantinya akan 600 Miliar,pertahun 68 M harus bayar Pemkab Buleleng.Ibaratkan suatu keluarga dengan penghasilan sebulan 2 juta trus bayar kridit mencapai 4 juta minus apa tidak,….?. Jelas nantinya pegawai kontrak gajih atau kesejahteraanya tidak dapat ditingkatkan. Mari kita berpikir yang lebih jernih. Pendapatan 350 M setidaknya pinjaman mestinya paling banyak 350 M atau dibawah jangan melebihi pendapatan ini kok 600 M. Partai Golkar Walkout karena besaran pinjamanya terlalu besar. Contoh provinsi.PAD 3.5 triliun. pinjaman PEN hanya 1.5 triliun.” jelas Kresna Budi.
Menurutnya pria kelahiran Liligundi Singaraja yang digadang-gadang akan maju dalam Pilbup nanti , jika kalau PAD Buleleng pertahun 350 M pinjaman harus dibawah it.
”Kalau sebesar itu pinjamanya kan rakyat Buleleng yang berat belum lagi dengan kondisi seperti ini covid masih melanda yakin tidak setahun atau dua tahun ini berakhir kan belum tentu. Mau proyek mau tidak itu yang jelas pinjaman itu terlalu besar nantinya akan membebani daerah terlebih masyarakat Buleleng. Intinya pinjaman itu sesuaikan dengan PAD Buleleng, ini pertama pinjam kok segitu besaran angkanya, selama ini tidak pernah pinjam berhasil kok membangun Buleleng seperti pembangunan Pasar , membuat taman-taman. Cukupkan program yang sudah ada, renovasi Gedung Olah Raga,Renovasi Klinik RSUD Singaraja. Semua itu tidak urgent, dan di Kota Singaraja sekarang ini sudah ada 5 rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan terhadap masyarakat kita. Golkar Walkout tidak mungkin tanpa alasan” papar IGK Kresna Budi. Des