Banten, faktapers.id – Dinas pertanian dan peternakan provinsi Banten terkesan sangat tertutup terkait informasi bantuan bibit padi gogo, pada kegiatan pengelolaan produksi tanaman serealia dalam rangka fasilitasi ekstensifikasi budidaya padi tadah hujan dan lahan kering di kabupaten Pandeglang APBN TA 2020.
Bantuan ini sudah bergulir pada musim tanam di bulan Maret hingga April, namun output dari hasil bantuan bibit padi gogo kepada kelompok tani ini belum terdengar gaungnya, apakah berhasil atau tidak.
Ir. Sobirin, kepala bidang tanaman pangan pada dinas pertanian dan peternakan provinsi Banten mengakui bahwa, bantuan bibit padi gogo untuk kelompok tani di Pandeglang sudah bergulir sejak bulan Maret 2020.
“Itu bantuan dari APBN tahun anggaran 2020 berupa bibit padi gogo untuk sawah kering,” kata Sobirin singkat.
Sobirin yang juga menjabat sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) pada kegiatan itu sangat irit dalam memberikan informasi terkait bantuan itu, bahkan Sobirin mengarahkan wartawan untuk meminta data bantuan itu kepada Opik, salah seorang staf PPID di Dinas pertanian dan peternakan Provinsi Banten.
“Temuin Opik saja, karena dia (Opik) yang menguasai tekhnis di lapangan, data penerima bantuan itu ada sama Opik,” ungkap Sobirin sambil berlalu meninggalkan wartawan.
Sementara itu, Opik salah seorang staf PPID di Dinas pertanian dan peternakan provinsi Banten, merespon permintaan data dari wartawan dengan nomor surat 487/1676 – Distan.PPID/2020 perihal jawaban permohonan informasi. Namun informasi terkait bantuan benih padi gogo ini pun tidak lengkap sesuai dengan permintaan wartawan. Jawaban permohonan informasi itu hanya berisi keputusan pejabat pembuat komitmen, luas lahan 525 ha, 11 gapoktan serta jadwal tanam di bulan Maret – April dan menggunakan benih varietas padi gogo Situ Bangendit.
“Kalau untuk nama kelompok tani, jumlah atau banyaknya bantuan, alamat kelompok tani silahkan tanyakan langsung ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) saja,” kata Opik.
Sugiyanto yang tergabung dalam tim wartawan yang ikut mengajukan permintaan data terkait bantuan padi gogo untuk kelompok tani di Pandeglang, mengaku sangat kecewa dengan data yang di berikan oleh PPID yang di nilainya tidak lengkap.
“data yang kami peroleh dari Dinas pertanian Provinsi Banten melalui pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID) terkait bantuan bibit padi gogo tidak lengkap, bahkan terkesan di tutupi,” kata sugiyanto dengan nada kecewa.
Menurut sugiyanto data itu milik publik yang harus disosialisasikan ke masyarakat bukan rahasia yang harus ditutup-tutupi.
“meskipun dengan data yang terbatas ini, kita akan tetap melakukan investigasi ke kelompok tani di Pandeglang,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Prov Banten Agus M Tauchid saat hendak dikonfirmasi awak media sedang tidak berada di kantor menurut salah satu staf, Bapak sedang ada tugas di luar, ujarnya. RM