Denpasar. Bali, Faktapers.id – Untuk meyakinkan pelaksanaan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) penanganan Covid-19 berjalan dengan baik khususnya di wilayah NTT, NTB dan Bali. Kodam IX/Udayana menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) melalui Vidcon tentang evaluasi penanganan Covid-19 di wilayah Kodam IX/Udayana yang dipimpin langsung oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., bertempat di Ruang Airlangga Makodam IX/Udayana, Senin (18/1/2021).
Dalam pelaksanaan Rakor, Pangdam IX/Udayana didampingi oleh Kasdam IX/Udy, Irdam IX/Udy, Kapok Sahli Pangdam IX/Udy, Asrendam IX/Udy, para Asisten Kasdam IX/Udy, Kapendam IX/Udy, Kabintaldam IX/Udy, Kainfolahtadam IX/Udy, Dandenmadam IX/Udy, Kapuskodalopsdam IX/Udy dan Kasandidam IX/Udy. Sedangkan para Danrem, Dandim, Danramil dan para Dan/Kabalak Satuan Jajaran Kodam IX/Udayana lainnya melaksanakan melalui Vidcon di satuan masing-masing.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam menyampaikan bahwa Vidcon terkait evaluasi penanganan Covid-19 di wilayah Kodam IX/Udayana dilaksanakan sampai pada tingkat Danramil ini, agar kebijakan dari Kodam IX/Udayana tersosialisasi semua sampai tingkat paling bawah. Dimana perlu diingatkan, bahwa kita tetap harus berpedoman kepada Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI.
Untuk 8 Wajib TNI khususnya yang ke 8 itu adalah menjadi contoh dan memelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya. Sehingga kita sebagai TNI bisa mengambil langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan, paling tidak hal-hal yang mendasar terkait membantu kesulitan masyarakat bisa kita lakukan. Selain itu, fasilitas-fasilitas yang ada seperti Pos-pos perbatasan, Pos Ramil dan Koramil perlu juga mendapat perhatian bersama baik melalui swadaya maupun program, jelas Pangdam.
Terkait persoalan masalah Covid-19, Pangdam berharap TNI bisa menjadi ujung tombak. Agar bisa menjadi ujung tombak, kita harus mengerti betul apa itu Covid-19. Sehingga para pemimpin disatuannya sampai ke tingkat paling bawah minimal atau mengerti betul apa itu 3M dan apa itu 3T serta penyakit apa saja yang bisa sangat berbahaya terhadap Covid-19 ini. Sehingga kita semua tahu menegakkan disiplin protokol kesehatan.
“Seiring berjalannya waktu, tidak ada lagi isolasi mandiri karena dalam pelaksanaannya tidak berjalan maksimal. Terutama isolasi mandiri yang dilaksanakan hanya oleh satu keluarga saja, tapi kalau disiapkan dalam satu gedung khusus itu masih bisa dilakukan. Sehingga kita harus tegakkan tentang Covid-19 ini dan kita harus bersama-sama secara berjenjang sampai tingkat bawah untuk meyakinkan anggotanya mengerti betul tentang penanggulangan Covid-19”, tegas Pangdam.
Penyakit Covid-19 tidak pandang siapapun orangnya, sehingga jalan satu-satunya adalah yakinkan orang-orang melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya, mengerti betul bagaimana harus dilaksanakannya dan bagaimana para orang tua, yang punya penyakit bawaan ataupun bila ada yang sakit supaya menghindari atau jangan dulu bertemu banyak orang.
Untuk masalah vaksin, diharapkan kita semua bisa mengerti dan bisa menjelaskan ke masyarakat luas bahwa vaksin ini memang dilaksanakan oleh seluruh dunia.
Sekali lagi saya berharap, agar peran-peran kita di Kodam IX/Udayana bisa sampai melangkah untuk memelopori membantu masyarakat sekitarnya dan terkait masalah Covid-19 agar semua bisa mengerti dan jangan menganggap remeh serta diharapkan bisa menjadi corong kepada masyarakat sekitarnya. Termasuk masalah Vaksin Covid-19, tutup Pangdam. */Ans