Singaraja.Bali, Faktapersi.id-Viral foto warga Desa Kubutambahan saat jenazahnya pulang kerumah duka diangkut dengan mobil pickup terbuka.
Gede Seni merupakan warga Banjar Dinas Pasek,Desa/Kecamatan Kubutambahan terpaksa jenazahnya di angkut pasalnya merupakan warga kurang mampu.
Sebuah yayasan penggalang dana di Buleleng meng-unggah peristiwa itu di akun facebook pada 23 Januari 2020 yang bermaksud menghimpun dana untuk melunasi hutang Gede Seni selama dirawat dirumah sakit.
Keluarga tersebut karena tak memiliki akses untuk mendapatkan kendaraan yang layak.
Dikonfirmasi kasus tersebut,Ketut Suryani (35) istri mendiang Gede Sani membenarkan jenazah suaminya terpaksa dipulangkan dari RSUD Buleleng menggunakan mobil bak terbuka akibat tidak mampu membayar sewa mobil ambulan sebesar Rp 800 ribu.
“Benar,kami tidak punya uang untuk bayar sewa ambulan.Biaya perawatan hampir 10 juta belum terbayarkan.Saya tidak ada di rumah sakit waktu itu, Yang mengurus jenazah suami hanya mertua saya,”ucap Suryani sedih,Minggu (24/1).
Menurut Suryani, sebelum meninggal suaminya mengeluhkan sakit batuk sejak 7 bulan.Bahkan sempat dirawat di RS Balimed sebelum dirujuk ke RSUD Buleleng.
“Suami saya meninggal Sabtu (23/1) jam 9 pagi. Sebelumnya di rawat di RSUD Buleleng selama 13 hari,”imbuh dia.
Suryani mengaku pasca dirumahkan dari tempatnya bekerja di Denpasar akibat merebaknya Covid-19,ia dan suaminya tak memiliki pekerjaan tetap.
“Dulu suami bekerja menjadi juru masak.Dan sejak bulan Maret 2020 dirumahkan.Begitu juga saya berhenti akibat perusahaan tutup,”ucapnya sembari menteskan air mata.
Untuk memudahkan mendapat akses layanan kesehatan,ia bersama pihak desa sudah mengurus BPJS.Karena masih proses sehingga BPJS nya itu belum selesai.
Atas kondisi itu,Suryani berharap ada pihak yang bisa membantunya menyelesaikan hutangnya di RSUD Buleleng.
Sementara itu,Perbekel/Kepala Desa Kubutambahan, Gede Pariadnyana, membenarkan pihaknya tengah mengurus BPJS yang bersangkutan.
Sebelumnya menurut Pariadnyana, keluarga Gede Seni sudah memiliki BPJS dari APBN. Namun di perusahaan tempatnya bekerja memiliki SOP sendiri soal biaya BPJS dan memutuskan untuk mengundurkan diri.
“Dari desa dan keluarga sudah mengusahakan membuatkan kembali BPJS baru, karena butuh proses, harus selesai paling lambat bulan Februari 2021,”ujarnya.
Sedang soal jenazah Gede Seni diangkut menggunakan mobil bak terbuka, Pariadnyana mengaku tidak mengetahuinya.Dari awal juga Pariadnyana mengaku positif thingking atas kehadiran relawan untuk membantu meringankan kondisi Gede Seni dan di posting di medsos.
“Saya kira relawan yang membantu ini dengan membantu secara penuh, tapi setelah di unggah ternyata di mobil terbuka,”ujar dia sembari mengaku menyayangkan eksploitasi dengan memposting pengangkutan jenazah dengan mobil bak terbuka.
“Narasinya kurang pas,”tandasnya.
Dirut RSUD Buleleng dr. Putu Arya Nugraha,saat dikonfirmasi soal tersebut,mengatakan,kondisi
pasien tersebut sama dengan kasus-kasus pasien lainya yang kurang mampu dan tidak memiliki jaminan.
dr.Arya mengaku tidak mengetahui secara pasti jenazah diangkut dengan bak terbuka.Bahkan pihak keluarga menyampaikan akan mengangkut jenazah dengan mobil Carry dibantu relawan.
“Saya tidak tahu itu mobil bak terbuka.Mungkin karena di ekspos ini menjadi pertanyaan.Banyak dugaan kemudian mencuat padahal pihak keluarga biasa saja,”ucapnya.
Sementara kini dari informasi warga, almarhum Gede Seni akan diupacarakan secara adat Hindu Rabu (27/1). Des