Headline

Kades Jonggrangan Apresiasi Rencana FKUB Canangkan Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama

489
×

Kades Jonggrangan Apresiasi Rencana FKUB Canangkan Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama

Sebarkan artikel ini

 

Klaten, faktapers.id – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mencanangkan program Desa Sadar Kerukunan yang diharapkan bisa menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua FKUB Kabupaten Klaten, Syamsuddin Asyrofi mengatakan pencanangan program Desa Sadar Kerukunan sebagai bentuk realisasi cita-cita semua pihak yang menginginkan kehidupan antar sesama umat beragama tetap guyub rukun.

“Kita sudah melakukan studi banding di sebuah desa Jonggrangan Klaten Utara yang masyarakatnya semangat dan sadar menjaga kerukunan dan kegotongroyongan,” tandasnya.

Menurut dia, program Desa Sadar Kerukunan dilihat dari kualitas desa yang mampu memahami dan memiliki pengalaman yang lebih pada bidang keagamaan.

Desa di Kabupaten Klaten yang diperkirakan dapat dijadikan sebagai percontohan program Desa Sadar Kerukunan, kata dia, adalah desa Jonggrangan.

“Di desa tersebut yang kami nilai masyarakatnya memiliki nilai kerukunan antar umat beragama dan semangat menjaga kegotongroyongan tanpa melihat agama. UMKM diwilayah tersebut cukup berkembang dan banyak menyerap tenaga kerja,” katanya.

Namun demikian, kata dia, Bukan hanya pertimbangan agama saja, akan tetapi pertimbangan kemanusiaan secara profesional. Hal itu yang menarik mengapa dipilih Desa Jonggrangan sebagai desa percontohan.

“Harapannya berawal dari desa Jonggrangan nantinya bisa sampai ke 401 desa yang ada di Kabupaten Klaten akan terbentuk paguyuban antar umat beragama (PKUB) tingkat desa,” ujarnya, Sabtu (1/5/2021).

Kepala Desa Jonggrangan, Sunarno mengapresiasi langkah FKUB Klaten menjadikan Desa Jonggrangan sebagai pilot project desa percontohan kerukunan antar umat beragama.

“Hal tersebut jelas tidak gampang, dengan penuh tanggung jawab dan yakin dari bantuan semua pihak saya yakin semua bisa terwujud,” ucapnya.

Untuk kesiapannya, kata dia, akan menghadirkan tokoh-tokoh unsur agama yang ada di Jonggrangan, salah satunya perwakilan dari berbagai agama yang ada.

“Kondisi riil masyarakat Jonggrangan hidup damai dalam kebhinnekaan tetapi tetap satu dan berusaha menciptakan situasi yang kondusif,” tutupnya. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *