Klaten, faktapers.id – Usaha meningkatkan aktivitas hasil turunan serai wangi harus didasari oleh adanya usaha bagi masyarakat, kelompok wanita tani dan pelaku usaha agribisnis, dimana mereka harus dibimbing agar ikut aktif merubah usaha dengan cara yang lebih baik.
Stakeholder harus diberi ilmu dan teknologi yang sesuai dengan perkembangannya (up to date). Para pelaku utama dan pelaku usaha ini diharuskan mengubah pola pikir dan tindakan dari pola kebiasaan ke arah cinta perubahan.
Atas dasar itu, Pemerintah Desa Sukorini Kecamatan Manisrenggo, Klaten menyelenggarakan pelatihan pembuatan cairan pembersih piring dan sabun berbahan baku tanaman serai, bertempat di Aula Balai Desa setempat, Jumat (6/5/2021).
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, khususnya petani serai wangi di Sukorini agar terampil membuat sabun dan pembersih piring dari serai wangi serta menambah penghasilan warga.
Kades Sukorini, Siswanto menyampaikan agar 50 orang dari kelompok wanita tani ini serius mengikuti pelatihan sampai selesai sehingga materi dapat dipahami dan dapat dipraktekkan untuk usaha menambah untuk pendapatan.
“Selain diminati pasar, tanaman serai juga kaya manfaat, diantaranya sebagai bahan baku industri parfum, kosmetik, antiseptik, aromaterapi dan sebagai bahan aktif pestisida nabati,” terangnya.
Hingga saat ini, kata Kades, banyak perusahaan besar mulai beralih ke bahan alami menggunakan bahan minyak serai wangi. Oleh karena itu, Pemdes Sukorini berupaya mendorong petani melakukan pengembangan komoditas agribisnis tanaman tersebut termasuk menyiapkan lahan.
“Dipilihnya serai sebagai bahan baku alasanya yaitu 3 bulan bisa memanen. Setiap warga disini mempunyai halaman yang cukup luas serta tanaman serai mudah ditanam dimana saja dan tanaman serai ini banyak dicari terutama ibu-ibu,” tutupnya. Madi