Singaraja, Faktapers.id -ibu rumah tangga cantik molek asal Desa Panji Anom dusun Batupulu Sukasada,Buleleng kelahiran Kabupaten Jembrana harus berurusan dengan pihak kepolisian Unit 1 Polres Buleleng.
Pasalnya Putu Ari Septiani (32) diduga menggelapkan uang perusahaan hampir 600 juta. Menariknya uang yang masuk ke rekening suaminya, selain itu dipergunakan untuk berpoya-poyo dengan gaya hidup glamor juga dipergunakan main judi online.
Septiani sempat dikejar-kejar pihak perusahaan dan berhasil diamankan Unit 1 Polres Buleleng tanpa berkutik setelah dilaporkan oleh I Gede Mardiana asal Lalatang Kabupaten Jembrana Bali yang bekerja di Singaraja pada PT. Komunika Mitra Perkasa yang melaporkan penggelapan uang perusahaan yang dilakukan salah satu karyawannya sesuai dengan Laporan Polisi Nomor LP/B/107/X1/2021/SPKT/Polres Buleleng
Dari penuturannya kepada salah satu anggota kepolisian Polres Buleleng uang di pergunakan ,”Main judi, masak tak pernah apa lagi nyuci,”ujar kepada anggota sembari bercanda.
Senyum manisnya tersebut seakan tidak memiliki masalah kendati berada dalam rumah tahanan Polres Buleleng.
Kapolres Buleleng AKBP Andrian Pramudianto saat menggelar jumpa pers Selasa(28/12) kendati tidak menghadirkan tersangka disalah satu rumah makan mengungkapkan dan membenarkan penangkapan terhadap terduga dengan pasal yang di sangkakan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dan Pasal 374 penggelapan dalam jabatan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
“Ditangkap disalah satu hotel, uang tersebut di pakai main judi, “ujar AKBP Andrian Pramudianto.
Diketahui, pelaku telah dilakukan penahanan setelah di tangkap di salah satu hotel di Singaraja.
Uang yang dikirim dari salah satu pelanggan toko bernama Draggel Cell jalan gempol Banyuning Singaraja ,korban 2 x melakukan transaksi. Uang tersebut di transfer masuk ke rekening suaminya atas permintaan terduga pelaku. Setelah uang transfer jatuh ke rekening tersebut Putu ini tidak masuk-masuk kantor. Janji dari Putu tersebut mengatakan maaf uangnya saya pakai nanti saya kembalikan.
Peristiwa 12 Desember 2021, menelan uang perusahaan hampir 700 juta , yang mana uang tersebut milik perusahan .ds