Singaraja, Faktapers.id – Maraknya LPD di Buleleng mengalami kolap, sebelumnya menerpa LPD Anturan dimasa pandemi, dengan banyaknya asset namun tidak mampu mencairkan dana nasabahnya.
Kali ini menerpa LPD Lumbangan Kecamatan Sukasada, Buleleng. Dana nasabah berjumlah miliyaran, dana nasabah tak dapat dicairkan bahkan bentuk tabungan arisan (TABAH) juga tidak mampu mencairkanya. Mendengar kekisruhan sejak Senin (17/1/2022) jajaran Polsek Sukasada langsung mengecek lokasi LPD setempat. Beberapa orang nasabah mengeluhkan setelah mendatangi kantor LPD Lumbanan dana uang tersebut tidak didapatkanya.
Seperti yang dialami ibu Made Darmiasih buruh serabutan saat ditemui mengungkapkan keluh kesahnya mendatangi Kantor LPD Lumbangan yang hendak mengambil uang arisan yang dibentuk LPD setempat,
“Melihat ada polisi datang saya mau ngambil uang arisan 1.2 juta, dan juga anak di Denpasar menelpon disuruh cepat ngambil”ujar Darmiasih
Anehnya tiga deposito atas namanya yang rata-rata sebesar 10 juta pemberian dari titpan dari anak-anak perempuanya , bahkan sudah jatuh tempo di 2020. Menariknya 2 tahun tidak mendapatkan bunga deposito malah pengambilan mau dipotong oleh sang ketua LPD. Upaya pengambilan Deposito di LPD Lumbangan tersebut telah dua tahun dilakukan namun tidak berhasil dan diceritakan oleh ibu Made Darmiasih kepada awak media,
“Dulu saya mau ngambil juga uang itu karena deposito milik anak di Denpasar yang sudah jatuh tempo, malah mau dipotong lagi oleh ketua Wayan Durma sebesar 1.5 juta, akhirnya tidak jadi saya mau ambil. Baru kami bodoh tidak mau dibodohi, ini uang anak saya yang di Denpasar dan jika dapat bunga saya dikasih untuk biaya hidup bersama suami,”ujar Made Darmiasih sembari sedih meratapi nasib yang dialami sama dengan deposan lainya.
Niat baik membangun perekonomian didesanya sendiri dengan cara menaruh deposito 30 juta dari pemberian tiga anakanya dan tabungan harian berhadiah yang disebut (TABAH ) sebesar 1.2 juta hasil dari sebagai pembantu rumah tangga, lebih jelas memaparkan , “Bagus niat kami menaruh uang di LPD kok dibeginikan, sekarang mau ambil lagi katanya uang tidak ada di LPD. Kemarin waktu datang ke LPD, Deposito itu mau dimasukin kebuku tabungan saya tidak mau. Katanya yang mau ambil 15 juta dikasi 2 juta,”paparnya.
Menariknya lagi, ada oknum karyawan bagi-bagi uang arisan dirumahnya namun Darmiasih setelah mendatangi oknum tersebut malah tidak mendapatkan.
Diketahui oleh masyarakat Lumbanan, ketua LPD semakin kaya diduga banyak memiliki asset dibberapa tempat sampai di rumah aslinya di Kabupaten Karangasem/Bali. Asset LPD Pakraman Lumbanan pada akhir 2018 mencapai Rp 11.073.862. 307 sesuai penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangannya pada 21 Januari 2018 kepada krama adat dengan perolehan laba diperoleh mencapai Rp 280.971.864.
Dari jumlah perolehan laba diserahkan 20 persen untuk dana pembangunan kepada desa adat sebesar Rp 56.194.000. Diduga kini laporan tersebut melebihi target pencapaian namun dengan banyaknya asset dimiliki dan kondisi covid-19 dimana kebutuhan masyarakat dalam kondisi seperti ini uang tersebut sangat berarti untuk memenuhi kehidupan. *ds*