Singaraja, Faktapers.id -Geger warga di RT 8 Perumahan Grya Mesari Banjar Dinas Celuk Buluh Desa Kalibukbuk Kecamatan Buleleng, atas terjadinya sosok lelaki tergantung dengan kain di plapon spandek dan dibawahnya terdapat meja dan kursi (Kamis 3/2) pukul 12.10 wita
Menurut pemilik BTN Ibu Kadek Adi yang berasal dari Dusun Gambuh desa Selat, si cewek yang diduga berasal dari Desa Pemaron mengontrak BTNnya yang baru sebulan lalu.
Informasi dari tetangga sekitar, korban Gede Erik Suandana (27) alias Wewe asal Banjar Dinas Lebah Pupuan,desa Tegallingah Sukasada sering bertamu dirumah peremuan selaku pengontrak BTN ibu Kadek Nadi. Antara korban dan si Cewek sering terjadi perselisihan paham bahkan warga sering mendengarnya.
Peristiwa gantung diri Gede Erik Suandana menurut ketua TR 8 Mangku Made Sukanata yang diberitahukan oleh tetangga diduga kembali terjadi keributan di BTN tersebut langsung bergegas ke TKP,
“Tetangganya melihat sudah ada tali tergantung ada pemiliknya panic diduga terjadi keributan, setelah saya kesana si perempuan diatas mobilnya dalam kondisi mobil hidup mau keluar, “kata Sukanata
Lanjut Ketua RT mengatakan “Menurut si ceweknya ternyata korban ini sudah berbekal tali yang katanya sudah sering mengancam akan bunuh diri dan diambil talinya sama si cewek. Versi si cewek dia mau nyetor data ketenaga kerjaan keluar dari BTN dan didepan dibawah mobil si korban tidur nah kemudian bangun pintu pagar di kunci mobil tidak bisa keluar korban ini langsung naik gantungkan dirinya. Nah yang korban sebelumnya kata si cewek ngamuk-ngamuk di BTN itu. Si cewek naik kemobil korban sudah gantungkan diri nah teriaklah si ceweknya dan warga kami datang, tapi belum berani menurunkan karena takut jadi saksi,”ujarnya.
Begitu reflek korban dengan cepat membunuh dirinya dan tidak mempertimbangkan keluarga dirumah yang memiliki 4 orang 2 masih tingkat SD dan 2 cewek kembar masih berumur 2 bulan, sedangkan korban dan istrinya pisah ranjang sejak anak kembarnya dilahirkan. Dugaan korban Gede Erik memiliki masalah pribadi dan terbelit hutang sehingga mengalami Broken Home kendati memiliki Wil namun serin berselisih paham dan memilih bunuh diri dengan kain dari plapon BTN.
Diketahui aktivitas dari warga Pemaron mengontrak BTN tersebut tidak begitu terpantau baik masyarakat sekitar maupun ketua RT,
Kata Ketua RT yang bergegas memberitahukan Bendesa Adat Banyualit I Made Suadnyana dan Kadus Celuk Buluh sontak aparat desa tersebut langsung ke TKP sembari menghubungi Polsek Singaraja dan Babinsa Kalibukbuk. Lanjut Ketua RT,
“ Yang lelaki sebagai tamu tapi sering ada disana, mungkin hubungan kekerabatan dengan yang perempuan. Kalau hubungan yang lain korban dengan perempuanya kami tidak begitu mengetahui. Tapi dari informasi keduanya sudah sama-sama berkeluarga, yang sering kami ketahui keduanya kadang malam di rumah itu terjadi keributan, “ ungakapnya.
Sementara jajaran Polsek Singaraja dipimpin Kanit Reskrim AKP Ida Bagus Permana yang ada di TKP bersama tim medis dan Ambulance PMI Singaraja mengambil langkah dengan evakuasi korban, sehingga dapat diturunkan dari menggantung. Dari hasil olah TKP korban murni Gantung Diri tanpa ada tanda-tanda kekerasan ditubuhnya dan keluarga mengiklaskan kematian korban.
”Murni gantung diri tidak ada tanda kekerasan. Korban dengan yang kontrak BTN hanya hubungan kekerabatan sebagai teman kerja. Saat ini jenazah korban sudah dibawa kerumah duka di Desa Tegalinggah dan keluarga tidak mengambil langkah otopsi ,”terang AKP Ida Bagus Permana seijin Kapolsek Singaraja. ds