DaerahBali

Anturan Bangkitkan Bahasa Bali 2022 “Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening”

1019
×

Anturan Bangkitkan Bahasa Bali 2022 “Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening”

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapers.id  –Hajatan besar sebagai upaya melestarikan dan memajukan aksara dan sastra Bali bertajuk “Bulan Bahasa Bali” kembali digelar Desa Dinas dan Adat Anturan Kecamatan Buleleng,Bali.

Program Bulan Bahasa kali ini mengambil tema “Danu Kerthi: Gitaning Toya Ening” yang memiliki makna Air sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Sebelumnya Gubernur Bali, I Wayan Koster gelar program ini sebulan penuh (1 – 28 Pebruari 2022) rencananya dibuka dengan menimba air dan membuka air dan disajikan secara Daring (Dalam Jaringan) dan Luring (luar Jaringan).

Karena masih dalam masa pandemi, acara pembukaan hanya melibatkan beberapa undangan sebagai upaya penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). Undangan yang hadir wajib melakukan scan barcode PeduliLindungi disamping mencuci tangan dan hand sanitizer serta cek suhu di depan pintu masuk. Wakil Bendesa Adat Anturan Ketut Supandra selaku panitia Penyelenggara Bulan Bahasa Sabtu 12 Februari 2022 pukul 09.00 wita.

“Karena masih dalam kondisi pandemik, maka pelaksanaan prokes tetap ketat, sehingga nantinya tidak menimbulkan klaster baru. Berbahasa Bali dijaman tekhnologi ini penting kita lihat bahasa Bali semakin di tinggalkan sehingga sangat perlu di tingkatkan kembali,” kata Ketut Supandra

Kendati peserta dibatasi namun antusias masyarakat dalam mendukung Bulan Bahasa yang berlangsung di aula Desa Adat berjalan meriah, dengan di hadiri MDA Kecamatan Buleleng,MDA Kabupaten,Camat Buleleng Nyoman Riang Pustaka, perangkat Desa Adat dan Dinas serta tokoh masyarakat Desa Anturan.

Dari tingkat SD 1,2,3 mengutus peserta 4 orang dengan jumlah 12 peserta Nyurat Aksara Bali. Ngewacen Aksara Bali yang melibatkan warga 6 orang dari kalangan pelajar tingkat SMP yang ada di Desa Anturan, mesatua 4 orang dan festival Bali.

Dalam sambutanya Camat Buleleng Riang Puspaka sangat berharap khusus di desa Anturan peningkatan bahasa sebagai kultur budaya dapat tertingkatkan sehingga Bali tidak ditinggalkan masyarakat dan dapat memiliki daya tarik buat pariwisata.

Bahasa Bali belakangan semakin rancu diterapkan dimana telah dikikis oleh kemajuan tekhnologi.

Bendesa adat Anturan Ketut Mangku dalam sambutannya kepada masyarakat dan peserta, mengatakan, “berbudaya bahasa Bali terbilang masih sangat minim penerapanya di masyarakat dalam bercakap untuk itu diharapkan lebih dapat ditingkatkan sehingga Bali Ajeg dan memiliki kejayaan di bidang seni dan melestarikan budaya khususnya berbahasa Bali,”papa Ketut Mangku.

Lanjut Ketut Mangku, “Peningkatan berbahasa mengajarkan generasi tentang budaya yang lebih luhur dan nyata sebagai ajaran Agama Hindu yakni Tatwamasi,”terangnya. ds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *