Singaraja, Faltapers.id –Meningkatnya harga beli minyak goreng diberbagai distributor maupun supermarket, membuat masyarakat kalangan ibu rumah tangga belakangan ini mulai mengeluh.
Pulau Bali masih terbilang paling terdampak, Inilah saatnya pemprov Bali menggalakkan hasil UMKM dari minyak kelapa yang ada di hasilkan masyarakat Bali sendiri. Pasalnya pulau Dewata salah satu pertanian penghasil kepala seperti Kabupaten Karangasem merupakan penghasil kelapa terbanyak di Bali. Dari data di Dinas Pertanian Bali, di Karangasem ada 18.250 hektar kebun kelapa.
Perkebunan kelapa ada di delapan kecamatan, dan hanya di kecamatan tandus Kubu yang pohon kelapanya sedikit. Namun di Kubu banyak terdapat pohon lontar yang lebih kuat hidup dalam kondisi kekeringan. Sementara guna memenuhi kebutuhan Pemkab Karangasem terus menggalakkan penanaman bibit kelapa, terutama kelapa unggul atau genjah dan kelapa daksina. Bukan saja daerah Karangasem, Buleleng dan Jembrana ,Tabanan penghasil kelapa.
Dengan kondisi seperti Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi sangat prihatin untuk mengurangi ketergantungan Bali kepada minyak dari bahan kepala sawit, saat di temui Minggu (20/3) di Singaraja mengatakan,
“Inilah saatnya pemprov Bali harus menggalakkan UMKM khususnya minyak kelapa kepada masyarakat Bali, apalagi di Bali minyak yang terkenal adalah minyak tanusan berbasis dari pohon kelapa.
Mari gerakkan dan fokuskan UMKM dibidang kelapa, pemerintah Bali harus turun tangan terutama Disperindag agar tidak diam melihat masyarakat Bali dilanda kekurangan minyak goreng,”tegas Kresna Budi.
Masyarakat diharapkan berinovasi, sembari mengambil hikma dari meningkatnya harga minyak goreng di pasar,
“Masyarakat juga harus tidak selalu berharap dari minyak goreng dari luar, cobak lah buat minyak kelapa dan tidak usah ketakutan, karena seluruh dari bahan minyak kelapa sangat berguna,”jelas Kresna Budi ds
