Klaten, faktapers.id- Pemerintah Desa Sentono, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten memberikan perhatian serius terhadap persoalan yang menghambat produksi hasil pertanian.
Salah satunya masalah akses jalan ke kawasan produksi pertanian yang ada di wilayah tersebut. Buruknya fasilitas jalan akan berdampak mahalnya biaya angkutan, sehingga akan menambah ongkos produksi yang pada akhirnya mengurangi penghasilan petani.
“Program perbaikan jalan dan jembatan sangat penting, hal itu dilakukan agar bisa menunjang hasil pertanian dan sesuai harapan pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat lewat swasembada pangan,” terang Pj Kepala Desa Sentono, Wagino kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (29/3/2022).
Ia mengatakan, sarana infrastruktur jalan dan jembatan yang menuju ke daerah pertanian belum terbangun dengan baik. Padahal kawasan tersebut merupakan sentra kegiatan pertanian terbesar dan paling produktif, serta satu-satunya akses jalan yang menghubungkan antar desa.
“Dengan perbaikan jalan dan dibangunnya jembatan diharapkan akan memperlancar pendistribusian hasil bumi ataupun hasil pertanian serta memberikan efek positif terhadap peningkatan hasil produksi petani,” ujar dia.
Wagino mengaku, selama ini yang menjadi kendala di lapangan yakni ketersediaan akses jalan menuju daerah pertanian yang tidak bisa dijangkau oleh alat transportasi. Sehingga harus dilakukan secara manual oleh tenaga manusia, berakibat selain ongkos mahal juga waktunya akan lebih lama.
Untuk itu, menurut dia, demi kemajuan pertanian, masyarakat Desa Sentono memfokuskan sarana tersebut yang notabene dijadikan akses jalan menuju daerah pertanian.
“Pembangunan jembatan dan akses jalan yang sudah menyelesaikan sepanjang ratusan meter itu menggunakan anggaran dana Bantuan Keuangan Propinsi Jawa Tengah tahun 2021 dengan melibatkan puluhan tenaga masyarakat setempat,” ungkapnya.
Wagino mengharapkan partisipasi serta dukungan masyarakat untuk ikut menjaga serta merawat agar jalan maupun jembatan yang baru saja dibangun bisa awet dan tahan lama. Madi