DaerahJabodetabek

Ketua LSM PRB Johan Pakpahan Soroti PPDB SMAN dan SMKN Tahun 2022

306
×

Ketua LSM PRB Johan Pakpahan Soroti PPDB SMAN dan SMKN Tahun 2022

Sebarkan artikel ini

Kabupaten Bogor, Faktapers.id – Untuk kemajuan suatu bangsa pada hakekatnya pendidikan adalah satu faktor utama. Oleh karena itu penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia mendapat perhatian serius dan utama dari Pemerintah.

Ha ini katakan Johan Pakpahan, SH,  Ketua LSM, Peduli Rakyat Bogor ( PRB). Akan tetapi ia sangat menyayangkan
dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022 pada bulan lalu untuk tingkat SMAN dan SMKN di Kabupaten Bogor, Minggu (7 Agustus 2022).

“Saya mencium adanya aroma kurang sedap. Hal itu diindikasi ada dugaan oknum ASN, pegawai kcd wilayah 1 Cibinong yang berinisial ” YN ” bermain mata “dengan oknum kepala sekolah untuk memuluskan calon peserta didik baru yang dibawanya,” ungkap Johan Pakpahan kepada Faktapers.id.

Menurutnya dugaan permainan jual beli bangku untuk penerimaan peserta didik baru tingkat SMAN dan SMKN ini dikuatkan adanya setoran dari salah satu orang tua.

“Calon peserta didik baru yang berinisial ibu ‘MST pada oknum ” ASN, pegawai KCD wilayah 1 Cibinong yang berinisial ” YN. Walaupun setoran untuk booking bangku peserta didik baru tersebut pada akhirnya dikembalikan lagi,” beber Johan.

Ia menyebut adanya dugaan kongkalikong permainan penerimaan peserta didik baru untuk tingkat SMA  dan SMK Negeri di Kabupaten Bogor harus mendapat perhatian yang serius dari Kadis Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

“Untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum yang bermain dan memanfaatkan kesempatan pada saat PPDB untuk memperkaya diri sendiri.
Mengingat pendidikan itu sesuatu yang sangat utama dalam kemajuan , para generasi muda. yang notabenenya para calon penerus pemimpin bangsa ini,” tegas Johan.

Maka, sambungnya sudah sepatutnya semua lembaga yang terkait dengan menyelenggaraan mendidikan ikut memantau dalam setiap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Supaya berjalan desuai dengan aturan dan juklak – juknis yang sudah ditetapkan Kementerian Pe’didikan.

“Jika oknum yang bermain dalam PPDB tidak mendapatkan sanksi tegas dari Kadis Pendidikan Jawa Barat, maka tidak menutup kemungkinan oknum tersebut tambah menjadi jadi. Dan ini dapat menimbulkan ekses negatif bagi dunia pendidikan di Kabupaten Bogor khususnya dan Jawa Barat pada umumnya ,” pungkas Johan Pakpahan SH. Als

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *