Singaraja, Faktapers.id – Air laut di pantai Desa Pemaron, Buleleng mulai tercemar minyak solar. Terlihat air laut dicemari minyak tumpahan hasil dari bongkar muat kapal tongkang yang disalurkan melalui pipa PLTU sejak Senin (14/11), bau menyengat pun timbul. Pihak PLTU terlihat dua orang berbaju merah menyeprotkan bahan penetral dipantai dengan cara sembunyi-sembunyi saat awak media memantau
Salah satu warga sekaligus pemilik warung Bambu Nyoman Tirtawan sekaligus aktivis linglungan yang menerima laporan masyarakat langsung melakukan peninjauan kelokasi pantai setempat. Air dilihat seperti pelangi memanjang dari jangkar kapal yang biasanya sandar. Tirtawan yang dua kali kelokasi menyebutkan Selasa (15/11) siang, kuat dugaan pipa bawah laut bocor,
“Kami selaku aktivis lingkungan terhadap pencemaran dipantai Pemaron kami akan segera laporkan ke penegak hukum karena ada indikasi kuat PT Indonesia Power memasang papan PLTU tapi kenyataanya dugaan kuat PLTD. Makanya sekarang perairan pemaron tercemar bagaimana dengan nelayan yang kehidupanya mencari makan di laut ini yang tidak dipikirkan,” papar Tirtawan.
Diketahui pembangkit listrik tersebut faktanya bukan PLTU namun PLTD, Tirtawan menyebutkan ada pembohongan publik terhadap pengelolaan yang menggunakan bahan bakar minyak. Pasalnya Indonesia Power memasang plank PLTU.
Menurut informasi yang diketahui Tirtawan dari oknum tekhinisi,”Biaya operasional tinggi dan daya lintrik sangat minim. Ini namanya saja PLTU tapi aslinya mesin yang digunakan adalah diesel. Kalau betul PLTU yang digunakan menggerakan turbin hasil uapnya itu emang tidak ada. Ini tidak pantas, sangat amatir, kok BUMN seperti ini,” terang Tirtawan. (ds)