Singaraja.Faktapres.id -Turnamen Futsal memperebutkan hadiah 50 juta yang dimotori gerbong PDI Perjuangan (KBS-KMS cup 2) yang diselenggarakan sejak 16 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 di GOR Bhuana Patra Singaraja antar SMA/SMK resmi ditutup oleh DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana.
Penutupan turnamen Senin 2 Januari 2023 pukul 22.10 wita pada final grup SMANDA (SMA 2 Singaraja) dipertemukan dengan SMK 1 Sawan dengan scoore imbang 4-4 , dilanjutkan babak adu pinalti gawang SMK I Sawan dijebol penyerang nomer punggung 9 (Krisna) dan SMK 1 Sawan hanya memperoleh 1 tembakan, disusul kembali SMA 2 dengan menjebol gawang SMK I dari penyerang nomer 8 (Candra). Sehingga SMANDA Singaraja dalam adu pinalti unggul scoore 2-1 menumbangkan rivalnya SMK 1 Sawan.
Usai pemberian piala kepara club dari pemenang SMA/SMK, DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana terhadap keberhasilanya dalam penyelenggaraan turnamen Futsal KBS-KMS Cup 2 di GOR Bhuana Patra Singaraja kendati sebelumnya sempat terjadi insinden perkelahian antara club STM dengan SMANSA, ‘Kami merasa bersyuhkur dalam perhelatan pertandingan Futsal KBS-KMS Cup 2 berjalan sukses. Ini sangat menggermbirakan terutama bagi generasi muda Buleleng yang merupakan penerus bangsa, tentu nanti kami arahkan kehal positif dalam bidang olahraga dengan pepatah Bung Karno “Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia””kata I Ketut Kariyasa.
Selaku DPR RI .dari anggota Fraksi Partai PDI Perjuangan asal Desa Busungbiu,Buleleng pihaknya dahulu merupakan aktivis yang aktif dikepemudaan tentu akan terus membina para pemuda untuk berbuat positif ,”Kami akan terus bina anak-anak muda, kedepan ivent KBS-KMS akan berkelanjutan kedepan tentu akan semakin banyak sponsor dalam kegiatan tersebut karena Buleleng sangat antusias para peminat olahraga. Tentu hal ini kami ucapkan kepada seluruh komponen yang terlibat dalam turnamen ini kami sangat ucapakan terimakasih terutama kepada pemerintah Buleleng dan Gubernur Bali Wayang Koster,”ujar Kariayasa Adnyana.
Terhadap sempat terjadinya Insident , Kariyasa tak menyudutkan siapapun karena kejadian merupakan spontantitas anak muda, “Namanya generasi muda mereka mempunyai jiwa competisi yang cukup tinggi dan spontan sehingga terjadi namun sudah bisa diatasi para pihak dan kami akui ini bagian dari pembelajaran bahwa segala sesuatu harus bisa saling kendalikan diri dan hal itu biasa dalam bercompetisi, “terang DPR RI I Ketut Kariyasa.
(ds)
