Singaraja.Faktapers.id – Kawasan Lovina yang memiliki pesisir pantai atau sempadan Kalibukbuk , Kaliasem belakangan ini cukup menjadi daya tarik wisatawan seperti Kalibukbuk jantungnya Lovina cukup bersih penataanya.
Namun berbeda dengan Desa Kaliasem sebelah barat dari Kalibukbuk bentangan sempadan pantai tersebut masih asri tak termakan abrasi, Adat Kaliasem Kecamatan Banjar bergerak dengan adanya pelaku usaha yang tidak memperhatikan kawasan tersebut diduga seenaknya sendiri tanpa melalui koordinasi dengan desa setempat.
Resah anak pantai Desa Kaliasem Kecamatan Banjar, dan geram dengan ulah aksi dari oknum pengusaha yang abai. Nyoman Arya Astawa selaku pelaku wisata dan prajuru Bendesa Adat Kaliasem (Nyoman Mertantra), Camat Banjar (Made Mardika) Pol PP, Kades Ketut Sukiarta, Kelompok Nelayan Sinar Bahari (Kamarudin) dan anggota mendatangi pengusaha yang dimiliki Komang Yuda alias Toyok untuk segera di bongkar dalam 3 hari kedepan dan obyek tersebut akan segera ditata dengan bersih untuk meningkatkan daya tarik wisatawan yang berlibur ke Pantai Lovina
Tindakan warga Kaliasem Kamis (20/4) pukul 17.10 wita di pesisir setempat sangat di apresiasi oleh DPRD Bali IGK Kresna Budi yang duduk di Komisi II membidangi Pariwisata,
“Dalam meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir sangat memang dibutuhkan kerjasama kita semua terutama para pemandu wisata agar bisnis mereka tidak saling bersebrangan apalagi menata sebuah kawasan karena mereka maka wisatawan manca negara akan berdatangan ibarat ada gula ada semut. Apa yang dilakukan warga Kaliasem untuk menanta kawasanya meningkatkan daya tarik cukup bagus karena Pantai lovina tempat mencari makan dan harusnya dijaga oleh mereka dan kita semua, “ujar Kresna Budi.
Menurut Kresna Budi, pengembangan Pokdarwis diwilayah pesisir perlu disentuhkan bantuan pemerintah daerah diera sekarang ini karena adanya sebuah destinasi wisata berawal dari masyarakat setempat yang peduli dengan lingkungan sendiri,
“Kalau dilihat di pesisir Lovina belum ada kawasan yang abrasi dan ini sudah dijaga oleh para Pokdarwis setempat, untuk menjaga Ikon pariwisata Lovina supaya tidak mati suri atau meninggalkan nama pemerintah Buleleng harus menjaga betul dan memberikan sentuhan-sentuhan anggaran karena mereka ujung tombak sebuah kemajuan. Cobak lah Dinas Pariwisata turun untuk dapat mengetahui kondisi Lovina dan perlu juga diselenggarakan hiburan rakyat seperti kreasi tari Kecak atau tarian lainya selama ini tidak ada daya tarik yang maksimal dan ini akan menambah tingkat hunian wisatawan. Dulu jaman pak Engglen Lovina banyak pengunjung hiburan tari kreasi setiap minggu seperti 3 x diselenggarakan ”kata Kresna Budi
Lanjut Kresna Budi, “Penataan kawasan pantai Lovina diutamakan karena ikon wisata Lovina adalah pantai termasuk Desa Kaliasem yang merupakan penyangga kawasan dansangat berdampingan dengan desa Kalibukbuk,”jelasnya.
(ds)