DaerahBali

Nyaris Punah Ditelan Jaman Nama Generasi Kerama Bali Penggunaan Nama “Ketut”

195
×

Nyaris Punah Ditelan Jaman Nama Generasi Kerama Bali Penggunaan Nama “Ketut”

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapers.id – Warga Hindu Bali indentik memiliki nama yang diwariskan leluhurnya, dari orang yang melahirkan anak pertama sampai akhir selalu berisi urutan kelahiran , anak lahir pertama diberinama (Putu-Wayan, Luh), anak lahir ke-2 (Kadek-Made-Nengah), anak lahir ke- 3 (Nyoman –Komang)anak lahir ke-4 (Ketut –Gede).

Masuknya jaman baru nama Ketut atau Gede semakin nyaris terkikis akibat pengaruh luar. Berdasar data yang dipaparkan Gubernur Bali Wayan Koster pada acara Seminar Haluan Pembangunan Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125, jumat lalu. Koster mengatakan data jumlah siswa di Bali tahun 2023 sebesar 758.174 orang. Yang memakai nama asli Bali sebanyak 595.931 atau sekitar 79 persen sisanya beralih kemana moderen bahkan bahasa pun berubah seperti pemanggilan mama Ibu yang dulunya Memek menjadi Mamak.

Diuraikan jumlah siswa yang memakai nama Bali, untuk anak pertama (Putu, Wayan, Gede) sebanyak 233.013 orang atau 39 persen;anak kedua (Made, Kadek, Nengah) sebanyak 215.731 orang atau 36 persen;anak ketiga (Komang, Nyoman) sebanyak 109.198 orang atau 18 persen.

Anggota DPR RI, Fraksi PDI Perjuangan, dari Dapil Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana yang hadir dalam acara tersebut menyebut bahwa masalah kependudukan tidak bisa dinilai dari banyak dan sedikitnya saja, namun harus dilihat dari keseimbangannya jumlah dan kemampuannya, “Jepang, Korea, beberapa negara maju bahkan China sudah melihat bahwa penurunan angka kelahiran merupakan tantangan kependudukan yang baru, ada warisan dalam bentuk kebudayaan yang harus dilestarikan sampai akhir jaman,”, ujar Ketut Kariyasa Adnyana.

Terhadap anak lahir terakhir dari rahin orang tua penggunaan nama Ketut –Gede dinilai mulai berkurang pemakaianya mencapai 6 persen akibat dikampanyekan 2 anak cukup sejak orda lama,” Oleh karena itu khusus untuk nama Krama Bali para orang tua lebih meningkatkan nama Ketut –Gede sehingga tidak punah ditelah jaman , jangan lagi ada kampanye 2 anak cukup,”terang I Ketut Kariyasa Adnyana.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *