Klaten, faktapers.id – Pembangunan embung yang digencarkan pemerintah diharapkan nantinya cukup membantu menaikkan produksi beras. Salah satunya diimpikan oleh petani di Desa Banyuaeng, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah setelah embung dibangun di wilayah mereka nantinya.
Salah satu petani dan juga selaku Kepala Desa Banyuaeng, Sriyana, menjelaskan pembangunan embung di desanya yang akan datang amat bermanfaat bagi petani. Karena itu, ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Klaten, terutama Kodim 0723 Klaten selaku pelaksana Karya Bhakti Mandiri Klaten Bersinar (KBMKB).
Diakui Sriyana, embung itu akan menggairahkan aktivitas pertanian di daerahnya dan bisa membantu pengairan untuk sawah seluas 21 hektare. Oleh karena itu, kedepan petani bisa melakukan budidaya tanaman padi pada setiap musimnya tanpa kekurangan air.
Ia mengakui keberadaan embung tersebut bisa membuat produksi padi di wilayahnya mengalami kenaikan. Karena pasokan air, bahkan saat musim kemarau, cukup. Dengan luas area (persawahan) yang terdiri sekitar 33 hektare, diharapkan produktivitas padi akan terus meningkat.
Ia berharap kesejahteraan petani di wilayahnya turut membaik dan bangunan embung ini akan mampu meningkatkan luas tanam, khususnya tanaman padi, yang pada akhirnya petani dapat terus meningkatkan produktivitas. Sehingga berujung pada peningkatan kesejahteraan petani dari bantuan embung ini.
Kapten CBA Budiono, menyatakan keberadaan embung dapat membuat petani terbebas dari rasa waswas saat memasuki musim kemarau. Selain fisik, KBMKB juga menyasar non fisik diantaranya berupa penyuluhan Wawasan Kebangsaan dan lainnya.
“Embung merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan pertanian. Embung akan menjaga irigasi dan pengairan pertanian, karena pertanian tak boleh terganggu oleh faktor apa pun,” kata dia, usai Pembukaan KBMKB di Lapangan Banyuaeng, Selasa (18/7/2023).
Menurut dia, latar belakang dilaksanakan KBMKB di Desa Banyuaeng adalah terbatasnya akses jalan pertanian sehingga menghambat perekonomian. Ia melaporkan sasaran pokok adalah betonisasi dengan panjang 634 meter, lebar 35 cm dan tinggi 1 meter.
“Waktu pelaksanaan mulai 18 juli hingga 15 Agustus 2023 dengan tenaga kerja dari TNI sejumlah 30 orang dan tehnisi ada 4 orang, aparat desa 3 orang serta dari masyarakat ada 40 orang dengan jumlah keseluruhan sebanyak 77 orang tenaga kerja,” tutupnya.
(Madi)