Suara.com – Pelantikan satu menteri serta lima wakil menteri yang dilakukan Presiden Jokowi di Istana pada Senin (17/7/2023) membuat Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) penasaran.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan keterangan di sela-sela pelatihan juru kampanye (jurkam) pemenangan Ganjar untuk Pilpres 2024 di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023) malam.
Hasto mengungkapkan dirinya tidak terkejut dengan nama-nama yang diangkat menjadi menteri dan wakil menteri, karena hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
“Terkait dengan siapa yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi, itu merupakan bagian dari hak prerogatif presiden yang dihormati oleh PDI Perjuangan,” katanya.
Justru, Hasto mengaku jika pengangkatan yang dilakukan pada hari Senin merupakan hal yang di luar kebiasan Jokowi. Apalagi, biasanya Jokowi biasanya melaksanakan agenda penting pada Rabu Pon.
“Yang istimewa dari pelantikan menteri dan wakil menteri kali ini serta Wantimpres, mengapa hari Senin? Padahal, biasanya Pak Presiden Jokowi itu hari Rabu. Nah, sehingga itulah yang harus dicari jawaban,” ujarnya.
Ketika ditanya soal sikap partainya dengan langkah Jokowi yang mengangkat Budi Arie, notabene representasi organ sukarelawan, Hasto menilai itu tidak menjadi masalah.
“Apalagi juga telah berjuang ya di dalam pemenangan Presiden Jokowi dan oleh presiden dinilai memiliki suatu kecakapan sebagai menteri ya, tentu saja ya PDI Perjuangan menghormati keputusan dari Presiden,” ucap Hasto.
Terlepas itu, PDIP menilai pengangkatan Budi Arie demi mengisi kekosongan jabatan menkominfo bisa mempercepat suatu pembangunan infrastruktur berkaitan dengan sistem telekomunikasi nasional.
“Agar kita berdaya saing dengan negara-negara lain,” kata Hasto.