BaliDaerah

Ketuk Hati Presiden RI Joko Widodo, Ratusan Warga Adat Bayad /Tajun Buleleng Bentangkan Spanduk Dijalan Rusak

454
×

Ketuk Hati Presiden RI Joko Widodo, Ratusan Warga Adat Bayad /Tajun Buleleng Bentangkan Spanduk Dijalan Rusak

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapers.id –Hampir 400 warga dan pengguna jalan Bayan Besti yang berada di Desa Adat Bayad Desa Tajun Kecamatan Kubutambahan yang menghubungkan ke Banjar Adat Perambuan Desa Sembiran Kecamatan Tejakula mendatangi lokasi dengan membawa spanduk

Diketahui Jalan Bayan Besti Kecamatan Kubutambahan/Buleleng,Bali berpuluh tahun tanpa dilirik pemerintah Buleleng bak dianak tirikan kendati pemerintah Desa telah sering mengajukan untuk mendapat rehabilitasi. Menariknya lagi daerah itu banyak penjabat terkenal dan kelahiran Desa Tajun namun tak mampu berbuat banyak lebih mementingkan Desa lain demi politik.

Di tanggal 17 Agustus 1945 hari jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia warga mendatangi jalan rusak tersebut dengan dikoordinir Bendesa Adat Bayad I Made Arta dengan membawa spanduk sembari ber orasi menuntut haknya *Bapak Presiden RI Joko Widodo yang terhormat. Kami Warga Bayan Besti Desa Adat Bayat Desa Tajun Kecamatan Kubutambahan/Buleleng,Bali di Hari 17 Agustus 1945 ke’78 belum merasakan Kemerdekaan Yang Sebenarnya. Puluhan Tahun Kami Terlantar Berikan Kami Hak, Perhatikan Jalan Desa Adat Bayad Desa Tajun*

Bendesa Adat Bayad I Made Arta kepada awak media Kamis (17/8) pukul 07.20 wita usai ber orasi bersama kerama adat Bayad dengan rasa kesal atas jalan tersebut puluhan tahun tanpa dilirik pemerintah padahal akses tersebut sangat penting demi kemajuan ekonomi dan peningkatan pertanian, perkebunan,”Kesal juga kenapa pemerintah seperti menyampingkan desa kami ini, atas dorongan masyarakat adat sehingga kami harus berani dan di dorong oleh rasa keinginan yang luhur dari masyarskat adat yang tidak ingin tinggal diam. Kini saatnya kami berjuang demi masyarakat umum,”kata Bendesa Adat Bayad I Made Arta.

Menurutnya jalan tersebut menjadi korban politik atau keegoan pemerintah yang terlalu Mentolerir dan menganak tirikan,”10 tahun lebih tidak mendapat perhatian dari pemerintah, apa yang menjadi langkah kami hari ini semoga pemerintah pusat dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo terketuk hati untuk memperbaiki apalagi pemerintahan Joko Widodo membangun dari pinggiran desa”papar I Made Arta

*78 tahun Indonesia merdeka, harapan kami kepada pemerintah Bali, Presiden RI dengan Indonesia maju tidak lagi ada jalan-jalan ditingkat pedesaan mengalami rusak parah demi lancarnya perekonomian kerakyatan. Jalan ini menghubungkan beberapa di desa yang berbatasan dengan kecamatan Tejakula, seperti desa Pacung, Sembiran dan Tajun menuju Bayad dan yang belum di aspal mencapai 3 km. Dan kami bersama masyarakat agar pemerintah membantu masyarakatnya ditingmat bawah, dan disetiap tahun sudah menjadi usulan akan tetapi dalam setiap kegiatan Musrenbang tetap tidak ada realisasinya sampai sekarang ini entah bagaimana ditingkat desa ke kecamatan sehingga jalan ini tidak masuk ke skala prioritas namun harapan paling penting apapun alasan dari semua pihak ini adalah kebutuhan yang mendesak baik tercatat maupun tidak di musrenbangdes, “kata Bendesa Bayad,

Lanjut Made Arta, upaya perbaikan jalan tersebut tetap sering dilakukan secara gotong royong,”Sering kita lakukan partisipasi bergotong royong bersama masyarakat dengan tambal sulam untuk bisa dilalui dengan dana seadanya namun tidak efektif,”terangnya.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *