Jakarta, faktapers.id – Serangan Iran ke Israel dengan meluncurkan ratusan pesawat nirawak atau drone telah terjadi pada Sabtu (13/4/2024).
Sikap Iran melakukan serangan menggunakan drone untuk menyerang Israel membuka tirai era baru perang drone.
Berdasarkan laporan dikutip dari The Jerusalem Post, disebutkan Iran memilih drone sebagai tembakan ‘salvo’ untuk mengancam Israel karena drone memiliki pelbagai keunggulan yang menarik.
Meski drone yang dimiliki Iran berukuran tidak terlalu besar, tetapi memiliki panjang beberapa meter dan lebar dua meter dan memiliki hulu ledak besar.
Disamping itu drone juga memiliki harga yang relatif murah dan dapat digunakan dengan mudah yang dapat terbang dalam suatu rute, dapat terbang relatif rendah serta memiliki jangkauan yang jauh.
Meski Drone ini memang relatif lambat, namun lambat tidak selalu berarti buruk bagi Iran. Memang benar bahwa kecepatannya yang lambat berarti mereka dapat dideteksi, tetapi mereka juga dapat mengubah arah, tidak seperti rudal yang terbang pada suatu lintasan.
Drone ini juga memiliki keunggulan lain seperti akurasi yang tinggi. Drone juga bisa diluncurkan dari berbagai platform, semisal dari kapal, truk, transportasi laut, atau dapat ditarik dan diluncurkan dari sejenis ketapel.
The Jerusalem Post melaporkan, Iran belakangan ini telah mengembangkan drone selama bertahun-tahun. Upaya Iran menggunakan drone untuk menargetkan Israel bukanlah hal baru.
Bila ditilik ke belakang, Iran telah menggunakan drone di masa lalu dan telah mengekspor dalam jumlah besar ke Rusia. Rusia telah menggunakan drone Shahed 136 Iran untuk meneror Ukraina selama peperangan dua tahun terakhir ini. Rusia juga lebih memilih menggunakan drone karena murah dan dapat dibuang serta melakukan teror ke wilayah sipil.
Dalam.serangan Drone Iran juga sempat menghantam fasilitas Abqaiq di Arab Saudi pada tahun 2019, sehingga merugikan ekspor energi dari Arab Saudi.
Pengalaman Rusia dengan drone Iran jelas memberikan masukan kepada Iran dalam hal meningkatkan kualitas dronenya. Penggunaan drone juga menjadi nilai jual bagi Iran. Iran ingin menjadikan jenis Drone bernama ‘Shahed 136’ dan jenis drone lainnya sebagai produk terlaris.
Mereka juga ingin melakukan peperangan drone seperti yang dilakukan Uni Soviet pada senjata AK-47. Drone ini menjadi jenis senjata khas Iran ketika digunakan sebagai sistem ‘senjata kamikaze’.
Tak hanya Iran, Drone juga digunakan selama bertahun-tahun oleh banyak negara. Israel adalah salah satu negara pertama di dunia yang memelopori penggunaan drone dalam peperangan pada akhir tahun 1970-an dan awal tahun 1980-an.
AS menggunakan drone Predator, pertama untuk pengawasan pada tahun 1990-an dan kemudian untuk serangan yang ditargetkan pada awal tahun 2000-an.
Sementara China menjadi negara adidaya drone, terutama di bidang komersial dengan penjualan drone bermerek DJI.
Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam keterangan resminya mengatakan serangan Iran ke Israel pada Sabtu sebagai tanda balasan atas kejahatan Zionis, serta balasan atas serangan Israel ke Kedubes Iran di Damaskus, serta pembunuhan atas komandan dan penasihat militer mereka di Suriah.
[]