Senator: Kualitas Capres di Debat, Dongkrak Partisipasi Pemilih 

1170
×

Senator: Kualitas Capres di Debat, Dongkrak Partisipasi Pemilih 

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Debat Capres-Cawapres bakal digelar 17 Januari mendatang oleh KPU. Menyoal hal ini anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Fahira Idris berpendapat, untuk mendulang suara para kandidat Pilpres 2019 harus menampilkan mutu dan kualitasnya.

“Saya meyakini, jika debat publik capres bermutu dan berkualitas baik dari sisi teknis maupun substansi, akan mampu mendongkrak tingkat partisipasi pemilih Pemilu 2019,” ujar Fahira di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/2).

Karenya, sambung dia, semua sisi yang disajikan dalam debat harus bermutu dan berkualitas, mulai dari format debat, kedalaman materi dan pertanyaan, dan kemampuan kedua pasang calon mengomunikasikan visi misi dan menjawab berbagai pertanyaan.

“Secara sederhana saat ini ada tiga tipikal pemilih. Pertama mereka yang sudah pasti menunaikan hak pilihnya dan sudah menentukan pasangan calon yang akan dicoblos. Kedua, mereka yang berniat menunaikan hak pilih tetapi belum menentukan pasangan calon atau yang sudah memiliki pilihan tapi masih mempertimbangkan beberapa hal (calon pemilih tidak loyal/swing voter’s),” papar Fahira.

Dan ketiga, lanjut Senator DKI Jakarta itu, mereka yang sudah memutuskan tidak akan menunaikan hak pilihnya pada Pemilu 2019 dengan berbagai alasan dan pertimbangan. “Jika dalam debat publik nanti, tema dan materi yang disajikan tajam, mendalam dan menyentuh persoalan rakyat, kemudian ditambah kemampuan mumpuni kedua pasangan calon menyelami persoalan dan memberikan jawaban yang bernas dan solutif,” kata Fahira lagi.

Menurutnya, kemungkinan besar bisa membuat mereka yang sudah menentukan sikap tidak akan mencoblos, mengubah pandangan dan memutuskan untuk ke TPS menunaikan hak pilihnya.

Tidak hanya itu, lanjut Fahira, capres-cawapres yang mampu tampil prima dalam debat sangat mungkin mampu meraup suara swing voter’s yang berdasarkan beberapa survei persentasenya sangat signifikan dari total jumlah pemilih.

Ia pun menuturkan, pada Pemilu Legislatif 2014 tingkat partisipasi pemilih berada di angka 75,11 persen, sedangkan untuk Pilpres 2014 hanya berada di angka 70 persen saja. Sementara, pada Pemilu 2019 ini, KPU menargetkan jumlah partisipasi pemilih mencapai 77,5 persen.  OSS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *