Jakarta, faktapers.id – Kepala (Plt) Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Riyadi menjelaskan wacana penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) oleh Pemprov DKI masih dalam pembahasan dan kajian internal. Meski masih dikaji, Riyadi menolak membeberkan sejauh apa kajian tersebut dilakukan.
Riyadi berdalih, ini lantaran Delta merupakan perusahaan terbuka yang kajiannya berkaitan dengan mekanisme pasar modal. Mekanisme ini, lanjutnya, tidak bisa dibeberkan ke publik.
“Karena proses masih berlanjut, kalau kita prosesnya sudah berjalan kita baru bisa ngomong target. Tapi ancang-ancangnya tahun ini,” ujarnya di Jakarta, Senin (4/3) kemarin.
Riyadi kemudian menjelaskan setelah kajian selesai, tahapan selanjutnya adalah pengajuan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
“Betul iya nanti, pengajuan ke DPRD itu proses kelanjutannya,” kata Riyadi.
Seperti diketahui, PT Delta Djakarta memegang lisensi produksi dan distribusi beberapa merek bir internasional. Pemprov DKI sudah menanam saham di perusahaan itu sejak 1970. Anies sempat menjanjikan akan melepas semua sahamnya pada Maret ini.
Riyadi dalam kesempatan tersebut juga menjelaskan posisi kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta yang disebut-sebut naik sebanyak 2,92 persen dari 23,33 persen menjadi 26,25 persen.
Dia menjelaskan, penggabungan saham PT Delta Djakarta dengan Badan Pengelola Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BP IPM Jaya) membuat kenaikan tersebut terjadi.
Ia menerangkan, penggabungan itu bukan penambahan jumlah saham karena BP IPM masih dimiliki Pemprov DKI Jakarta, melainkan agar berada dalam satu nama dan bisa dijual. Diketahui, BP IPM Jaya merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI yang dibubarkan pada tahun 2000.
“Jadi enggak ada tuh DKI nambah. Jadi dari dulu jumlahnya 26,25. Yang 23,33 atas nama pemda yang 2,91 atas nama BP IPM,” kata Riyadi.
Seperti diketahui sebelumnya, dalam kampanye Pemilihan Kepala Daerah 2017 lalu, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjanji menjual saham Delta Djakarta milik Pemprov DKI Jakarta jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
Anies sendiri pernah mengatakan bahwa target selesainya proses kajian untuk pelepasan saham perusahaan bir tersebut bakal rampung pada Maret 2019. “Prosesnya masih kajian, mudah mudahan Maret sudah selesai,” kata Anies di Gedung Bank Indonesia, Rabu (2/1) lalu.fp01