Jakarta, faktapers.id – Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi berharap penjualan otomotif nasional bisa membaik pasca pengumuman hasil Pilpres 2019 dari KPU pada 22 Mei mendatang.
“Jadi kalau saya lihat kuartal pertama kan turun karena kelihatannya ada ketidakpastian dalam arti kata gonjang-ganjing adanya agenda politik yang cukup tegang,” ujar Nangoi di Jakarta, Selasa (14/5/19) malam seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Gaikindo pun mencatat selama kuartal pertama 2019 penjualan mobil merosot sekitar 13 persen dibandingkan periode sama pada tahun lalu.
Menurutnya, penurunan pasar mobil nasional seharusnya tidak terjadi di tengah menggeliatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Kalau melihat semua infrastruktur secara luas harusnya kami tidak turun (penjualan otomotif nasional), cuma ternyata kita turun,” kata dia.
Seperti diketahui wholesales (penjualan dari pabrik ke dealer) menurut data Gaikindo pada kuartal pertama berjumlah 253.863 unit. Angka tersebut turun dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 292.031 unit.
Sementara penjualan Januari-April 2019 jumlahnya mencapai 337.321 unit, atau turun 14,4 persen ketimbang periode sama pada tahun lalu.
Nangoi melihat bahwa ada kekhawatiran berlebih sehingga penjualan mobil nasional menyusut. Ia pun berharap selepas pengumuman presiden terpilih, penjualan otomotif nasional bakal bergerak naik.
“Berarti itu ada kekhawatiran yang berlebihan, nah tentunya harapan kami di bulan Mei bisa selesai semuanya, pengumuman tanggal 22 Mei tenang dan bisa diterima semua dan market harusnya kembali,” ucap dia.
Nangoi optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 hanya mencapai 5,07 persen, atau naik tipis dibanding kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen mampu mendorong penjualan produk otomotif sepanjang 2019.
“Karena kalau kami melihat pertumbuhan ekonomi 5,07 persen sedikit di bawah 5,2 persen daripada target, kemudian dunia juga cukup bagus, komoditas juga enggak ada masalah, infrastruktur jalan bagus. Harusnya ini tidak akan turun dan kembali lagi (ke tren positif),” ujar Nangoi.
Tak Ada Revisi Target
Menjelang musim mudik Lebaran 2019, penjualan mobil sampai April 2019 angkanya terus merosot hingga 14,4 persen. Sedangkan angka ritel turun 11,8 persen menjadi 340.118 unit. Artinya libur Hari Raya Idul Fitri belum mampu mendongkrak penjualan otomotif dalam negeri.
“Justru biasanya sebulan sebelum lebaran atau di bulan Ramadan biasanya naik karena kebanyakan orang mau pulang atau mudik itu beli mobil,” pungkas Nangoi.
Nangoi menjelaskan penurunan penjualan selama semester pertama tahun ini tidak berimbas pada revisi target penjualan nasional. Gaikindo optimis penjualan otomotif tahun ini akan tembus 1,1 juta unit. (*)