Akibat Kemarau Warga Dua Kecamatan Diperbatasan Negara Menjerit, Novita Bulan: Pemkab dan DPRD Mahulu turunkan SOA

×

Akibat Kemarau Warga Dua Kecamatan Diperbatasan Negara Menjerit, Novita Bulan: Pemkab dan DPRD Mahulu turunkan SOA

Sebarkan artikel ini

Mahakam Ulu, faktapers.id – Kondisi cuaca ekstrim kemarau yang sudah hampir mencapai dua bulan terakhir, melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, hingga saat ini.

Kemarau tersebut membuat kekeringan, mengakibatkan terhambatnya transportasi dan distribusi kebutuhan pokok masyarakat melalui Sungai Mahakam dari Ibukota Mahulu, Ujoh Bilang, menuju dua kecamatan di Mahulu yakni Long Pahangai dan Long Apari yang berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia Timur. Saat ini dua kecamatan diperbatasan Negara itu mengalami kesulitan bahan pangan.

Ketua Sementara DPRD Mahulu, Novita Bulan SE MBA mengakui akibat kemarau panjang ini, masyarakat di dua kecamatan diperbatasan itu kesulitan mendapatkan sembako dan kebutuhan pokok. Bahkan harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan drastis.

“Dua kecamatan perbatasan yang mengalami kesulitan bahan pokok akibat kemarau ini yaitu Long Apari dan Long Pahangai. Kami (DPRD Mahulu) sudah komunikasi dengan dua camat, dari Juli lalu sejak awal datangnya kemarau. Karena mereka (Camat) punya kebijakan teknis untuk mengambil sikap,” urainya kepada Harian Fakta Pers dan faktapers.id, di Ujoh Bilang, Selasa (13/8/19).

Novita Bulan memaparkan, DPRD Mahulu bersama Pemkab Mahulu telah melakukan pembahasan khusus terkait kemarau yang membuat kekeringan serta pendangkalan Sungai Mahakam. Sehingga distribusi kebutuhan pokok menuju Mahulu terhambat. Langkah yang diambil Pemkab menurutnya, yaitu menganggarkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA).

“Debit air Sungai Mahakam terutama didaerah riam/jeram Mahakam nyaris tak bisa dilintasi karena dangkal. SOA untuk mengatasi mahalnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan barang-barang sembako menuju dua kecamatan perbatasan itu,” ungkapnya.

Dia menuturkan melalui beberapa tahapan rapat, permintaan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Teknis Mahulu diantaranya Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) yang menyiapkan anggaran untuk SOA, telah disiapkan anggaran SOA sejak 12 Agustus 2019.

“SOA khusus untuk distribusi sembako menuju dua kecamatan perbatasan itu. Saat ini masyarakat disana ‘berteriak’ karena mahalnya harga sembako akibat kemarau,” ungkapnya.

Novita Bulan berharap dengan adaanya SOA untuk pendistribusian kebutuhan pokok tersebut, agar secepatnya harga berangsur normal, dan kebutuhan pokok masyarakat dua kecamatan perbatasan segera terpenuhi seperti semula.

“Teknis yang mengelola SOA adalah Ekobang dan Dishub Mahulu. DPRD bersama Pemkab Mahulu segera melakukan langkah cepat. Karena saat ini harga beras perkarung isi 25 kilogram di Long Apari mencapai Rp 800 ribu,” bebernya.

“Kalau BBM jenis bensin/premium mencapai Rp 15 ribu perliter,” tandas Novita Bulan.

Jeritan masyarakat Long Apari dan Long Pahangai akibat kemarau yang membuat mahalnya harga kebutuhan pokok, bertebaran di media daring, facebook.

“Semua serba mehong…tabung gas 600 ribu,,gula 20 rebu sekilo, Long Apari tetap tercinta dengan harga yang supeerrrr,” tulis akun facebook ChiNta Macherry. Iyd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *