Tangerang, faktapers.id – Polisi yang seharusnya mengayomi dan melayani masyarakat diduga rupanya tidak dijalankan sepenuhnya oleh pihak Polsek Ciledug, Kota Tangerang. Hal itu terungkap, saat warga menanti kinerja polsek tersebut terkait laporan pencurian di rumah warga.
Anehnya, ketika faktapers.id mencoba mengkonfirmasi pihak Polsek Ciledug terkait sejauh mana laporan warga ditindaklanjuti. Padahal laporan itu sudah diajukan kurang lebih sejak dua Minggu yang lalu.
Petugas seolah-olah melempar sana lempar sini. Bahkan saat menanyakan pihak yang berkompeten dalam memberikan hak tanggapan. Seakan-akan petugas menutup-nutupi keberadaan pucuk pimpinan.
Ironisnya, ketika faktapers.id mengkonfirmasi penyidik, jawabnya santai tapi tidak tak ada tindakan dalam memburu sekelompok pelaku spesialis pencuri rumah. Hal ini terkesan aparat Polsek Ciledug membiarkan para pelaku kejahatan beraksi di wilayah hukumnya yang membuat resah masyarakat.

“Motor yang ada di CCTV itu adalah motor Scopy milik orang sepatan yang hilang. Sudah cek TKP ke sepatan dan pemilik motor secopy sudah datang ke Polsek Ciledug. Sampai saat ini motor yang hilang belum diketemukan. Tapi di cek ke polsek sepatan motor itu hilang kurang lebih 3 bulan yan lalu. Sepeda gunung di gondol maling. Kalau pemilik secopi ketemu berarti ketemulah yang maling sepeda gunung,” ujar salah seorang anggota penyidik Polsek Cildeug bernama Imam.
Mirisnya, ketika faktapers.id mencoba ingin bertemu Kanit Reskrim Polsek Ciledug. pihak Polsek sepertinya tidak terbuka dalam memberikan informasi untuk keberimbangan berita. Ada yang menyebut kanit tengah keluar makan siang dan ada yang menyebut kanit reskrim berada ditempat memakai baju putih.
Sebelumnya diberitakan, korban Ramadhon Ardiansyah, mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah akibat gerombolan anak muda menyantroni kediamannya dalam keadaan kosong.
Kepada Harian Faktapers dan faktapers.id, korban mengeluhkan kinerja Polsek Ciledug yang tak mampu mengungkap pelaku kejahatan yang berhasil menggondol sepeda gunung miliknya seharga Rp 40 juta.
Padahal, korban telah melampirkan hasil tangkapan kamera CCTV yang terpasang di kediamannya kepada polisi. Dari tangkapan CCTV itu, sangat jelas terlihat wajah dan plat nomor kendaraan yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya.(tim)












