Klaten, faktapers.id – Merebaknya virus corona (Covid-19) di Klaten, Jawa Tengah menjadi sebab anjloknya harga ayam dan harga gabah hasil pertanian. Hal tersebut berdampak terhadap menurunnya pendapatan mereka.
ASN Bidang Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten, Lutvi Agung Nugrahadi mengatakan, semua pihak harus termotivasi untuk mencarikan solusi bagi para petani dan peternak dalam memasarkan hasil panennya.
“Petani dan peternak dapat memanfaatkan medsos (media sosial) sebagai sarana pemasaran, dengan fasilitas itu konsumen akan lebih mudah mengakses,” kata Lutvi, dalam keterangan tertulis yang diterima faktapers.id, Senin (11/5).
Hal itu disampaikannya sebagai tindak lanjut informasi adanya petani dan peternak di Klaten yang saat ini mengalami kesulitan memasarkan hasil ternaknya akibat anjloknya harga ayam ras broiler serta menurunnya harga gabah petani.
“Dinas Peternakan Kabupaten Klaten terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan harga ayam hidup di peternak dan melemahnya harga gabah di petani,” ujarnya.
Mengatasi hal itu, menurut dia, petani dan peternak bisa melakukan berbagai terobosan. Salah satunya dengan dibantu di media seperti, Facebook, Instagram, WhatsApp, dan sebagainya. Hal tersebut bertujuan supaya peternak tidak gulung tikar.
“Selain ditunjang dengan IT, dalam program pembagian sembako, pemkab Klaten diharapkan bisa membeli hasil petani dan peternak sebagai kearifan lokal, hal itu sebagai langkah antisipatif agar masyarakat keluar dari masalah,” jelas Lutvi.
Harapan Lutvi, dengan membeli hasil produk lokal seperti, telur, beras, daging ayam tersebut, Pemerintah Kabupaten Klaten bisa memberikan solusi supaya petani dan peternak dapat terbantu secepatnya mengatasi krisis ini agar tidak berkepanjangan. (Madi)