Jakarta, faktapers.id – Pemerintah Kota Jakarta Utara tidak mau mengganggap ringan landainya angka penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Justru data tersebut harus disikapi bijak agar tidak seperti perumpamaan efek puncak gunung es.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengartikan, efek puncak gunung es yang dimaksud yakni data penyebaran Covid-19 nampak kecil dipermukaan. Namun khawatir data tersebut lebih banyak di bawah permukaannya.
“Jangan sampai kita anggap banyaknya zona merah beralih ke zona hijau itu aman. Tapi kita khawatir justru ada efek puncak gunung es,” kata Ali, saat ditemui di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, Kamis (14/5).
Untuk memastikan data tersebut, dipastikannya Pemerintah Kota Jakarta Utara bekerjasama dengan Suku Dinas Kesehatan akan menggencarkan tes cepat massal (rapid test) di kampung prioritas dan di pemukiman padat penduduk. Termasuk melengkapinya dengan tes swab agar kepastian penyebaran Covid-19 dapat diketahui.
“Bersama Sudin Kesehatan Jakarta Utara kami lakukan rapid test di kampung prioritas dan beberapa pemukiman padat. Termasuk tes swab juga. Ini untuk memastikan kondisi real-nya,” jelasnya.
Begitu pun kepada masyarakat, ditekankannya tidak boleh lengah terhadap kondisi saat ini. Tetap disiplin menjalani sederet protokol kesehatan, jaga jarak sosial dan fisik, menghindari kerumunan, tetap di rumah, dan berperilaku hidup bersih dan sehat.
“Data sekarang masih cendrung ada kenaikan. Masyarakat tidak bisa lengah, kita tekankan terus bersatu, berkolaborasi mencegah adanya penyebaran Covid-19. Satu warga saja lengah, maka akan memicu penambahan penularan berikutnya,” tutupnya. (Tajuli)