Klaten, faktapers.id – Kabupaten Klaten yang semula masuk dalam Zona Risiko Sedang Covid-19 atau zona oranye, kini statusnya turun menjadi Zona Risiko Rendah Covid-19 atau zona kuning.
Meski demikian, kondisi itu tidak boleh membuat pemerintah dan masyarakat lengah dan harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin agar penularan bisa dicegah.
“Alhamdulillah, syukur atas beralihnya status Klaten menjadi zona risiko rendah dari penularan Covid-19. Saat ini Klaten menjadi salah satu dari 36 wilayah di Indonesia dan satu-satunya Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beralih menjadi zona risiko rendah Covid-19 per Minggu, 5 Juli 2020,” katanya, Rabu (8/7).
Dengan demikian, penularan virus corona di Klaten cenderung rendah meski sebelumnya berada di zona risiko sedang yang ditandai warna oranye.
Ia mengatakan, dengan Kabupaten Klaten menjadi Zona Risiko Rendah Covid-19 atau zona kuning, sudah seharusnya untuk disyukuri Tapi jangan membuat masyarakat dan pemerintah serta gugus tugas pencegahan Covid-19 menjadi terlena, semua harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Pemkab Klaten akan terus bekerja keras untuk mempertahankan status zona risiko rendah terhadap penyebaran Covid-19 ini dan tidak akan henti-hentinya turun ke bawah untuk mendisiplinkan masyarakat,” imbuh Sri.
Tujuannya, kata dia untuk mempertahankan zona kuning atau zona resiko rendah dan untuk menuju zona hijau atau kabupaten yang tidak terdampak Covid-19 sekaligus melakukan persiapan pelaksanaan era new normal.
Bupati juga menyatakan, Pemkab tidak akan terburu-buru untuk persiapan new normal. Pihaknya akan menunggu dalam satu minggu ini. Jika dalam satu minggu ini tetap pada zona kuning, Pemkab Klaten baru akan memasuki era new normal, karena perlu persiapan matang dan perlu koordinasi dengan banyak pihak.
Diketahui, ada empat kategori wilayah terkait penyebaran Covid-19, yaitu wilayah risiko tinggi yang ditandai dengan zona merah, risiko sedang ditandai dengan zona oranye. Kemudian, risiko rendah dengan zona kuning, dan zona hijau yang menjelaskan kabupaten atau kota tidak atau belum terdampak virus corona. (Madi)