E Parkir Loksem Meruya Ilir Dikeluhkan Warga

×

E Parkir Loksem Meruya Ilir Dikeluhkan Warga

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapres id – Sebenarnya masyarkat yang berkunjung ke Loksem yang berada di Meruya Ilir merasakan ada yang berbeda dari pasar yang beberapa tahun silam terlihat ‘kumuh’ dan tidak tertata dengan baik.

Pasalnya kini kondisi Loksem sudah menjadi lebih baik berkat program Pemprov DKI merenovasi beberapa pasar tradisonal yang berada di wilayah DKI tersebut.

Pasar di Meruya Ilir ini adalah salah satu pasar yang sudah diresmikan menjadi Loksem oleh Pemprov DKI beberapa waktu lalu.

Akan tetapi sangat disayangkan sudah beberapa bulan ini pasar yang memang berfungsi sebagai tempat memenuhi kebutuhuhan sayur mayur dan sembako warga Kembangan yang seharusnya memberikan kenyamanan dan melayani masyarakat tanpa merasa dibebani.

Kini kondisinya kini dikeluhkan warga. Sebabnya karena sejak keberadaan parkir berbayar di Loksem tersebut sangat merugikan masyarakat yang datang ke pasar tersebut.

“Kami masyarakat yang sudah lama berbelanjan kebutuhan rumah tangga sayuran ikan, daging, beras merasakan biaya parkir yang ” mencekik” dan menimbulkan antrian,” ungkap Khodijah, salah satu masyrakat yang sejak 8 tahun lalu sudah berbelanja ke butuhan pokok rumah tangganya di Loksem meruya, kepada fakta pres id, Kamis (3/1/2019).

“Seharusnya parkir berbayar tidak diadakan di Loksem Meruya, karena selain keluarnya butuh memakan waktu beberap lama disebabkan antrian,” terangnya.

Khodijah juga mengeluhkan mengenai tarif parkir. “Tadinya mas kalau kita lama di sini tetap Rp 2000. Tapi kalau sekarang dihitung perjam. Bahkan suami saya kaget waktu nganter saya, tidak lebib dari 15 menit menggunakan mobil kena Rp 4000. Ini kan kasian masyarakat yang lain mas,” bebernya.

Waktu yang sama faktapres.id coba menghubungi Camat Kembangan, DR Agus Ramdani. Dikatakannya bahwa untuk pengelola parkir harus dilakukan rapat bersama.

“Namun pengelola menjawab udah pernah kita undang rapat. Katanya kebijakan dinas KUKMP dan SK nya dari UPT parkir,” jelas Camat.

Camat Agus mengaku pihaknya juga sudah menerima komplin dari masyarkat terkait keberdaan tempat parkir berbayar di Loksem Meruya yang dikelola oleh perusahaan Rapi Karya Mandiri.

Terkait hal ini, Kepala UPT Jakarta Barat, Bona, ketika dikonfirmasi di hari yang sama mengaku Pak Agus (camat) sudah pernah konfirmasi ke pihaknya.

“Pak Agus sudah konfirmasi kepada kami (UPP Jakbar). Dan saya arahkan ke humas parkir DKI, yaitu pak Ivan. Karena PKS ranah kebijkan ada di pusat,” terang Bona.

Sementara itu Humas Parkir DKI, Ivan saat ditanya terkait e-parkir di Loksem Meruya Ilir yang dikeluhkan masyarakat karena dinilai mahal, ia mengaku belum mendapat informasi lengkap karena baru cuti.

Namun Ivan membenarkan lokasi parkir yang dimaksud saat ini dilaksanakan operator dimaksud (Rapi Karya Mandiri). Dan sudah berperikatan dengan UP Parkir.

“Terkait tarif untuk motor dan mobil sudah sesuai pak. Tarip parkir mengacu pada Pergub 31/2017,” katanya, Kamis (3/1/2019) melalui sms Wa.

Saat disinggung apakah sudah tahu tarif yang diberlakukan di Loksem Meruya Ilir, Ivan.

“Saya belum.lihat PKS nya pak. Maaf. Tetapi umumnya semu PKS up parkir acuannya pergub 31/2017,” ujarnya.

Dan ditanya apakah tarifnya hitungan jam. Ivan kembali menyebut belum lihat PKS nya.
Menyoal apakah parkiran Loksem Meruya Ilir Jakbar ranahnya UPT Parkir DKI ?.

Ivan menyebutkan UP Perpakiran adalah instansi pemerintah sesuai Perda No 5/2012. Dan untuk.kerjasamanya ada Pergun No 72/2014.fp01

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *