Legislator PDIP: Siapa Bilang Indonesia Bangsa Besar?

1087
×

Legislator PDIP: Siapa Bilang Indonesia Bangsa Besar?

Sebarkan artikel ini
85fa028a 4f12 4ba3 94c1 4d76f7930a04

Jakarta, faktapers.id – Anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menegaskan, bangsa Indonesia bukan bangsa besar. Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini pun mengungkapkan, bangsa yang besar didukung kekuatan militer yang memadai.

“Saya sebagai anggota Komisi I, kita perlu membantu TNI menuju kesatu titik yang mereka sendiri menganggap itu posisi yang paling ideal. Betul keputusan itu adalah keputusan politik, tetapi saya lebih melihat politik negara lebih tepat disitilahkan. TNI ini seperti apa Idealnya,” ujar Effendi pada diskusi Forum Legislasi bertema “Quo Vadis TNI” di Media Center/ Pressroom DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3/19).

Diakuinya, di Komisi I mulai saat ada fit and proper test sampai sekarang belum pernah mendengar mimpinya Panglima TNI seperti apa.

Baca Juga : Musrenbang RKPD Tahun 2020 Kabupaten Lampung Barat Dibuka Langsung Oleh Wakil Gubernur Lampung

 

“Saya ingin ketika menjadi Panglima Indonesia akan menjadi negara yang mempunyai kekuatan nuklir, misalnya, itu ga ada. Kita lihat di negara lain seperti Kim Jong-un (Korea Utara-red) saja bisa, kita lihat posisi tawar yang mempunyai kekuatan nuklirlah yang dihargai di dunia,” cetus Effendi.

Sekarang, sambung dia, bukan yang mempunyai Sumber Daya Manusia atau Sumber Daya Alam. “Kita ingin menjadikan negara kita mempunyai life price bargaining position yang diakui, G-20 pesertanya menjadi peserta penggembira saja, paling foto bersama aja, selebihnya ngga ada, kita cerita soal Palestina juga mereka biasa saja,” urai Effendi.

Sampai saat ini, beber Effendi, Kongres dan Senat Amerika belum mengakui negara indoneia sebagai negara kepulauan. Sampai hari ini, 74 tahun. “Artinya, batas wilayah yang dipisahkan oleh laut itu adalah laut bebas menurut Amerika,” tandas Effendi.

Di Komisi I, terang dia, sudah lama mempertanyakan, apakah TNI itu hanya pelengkap saja. “Kita ngga melihat gangguan, ancaman nyata dimata dunia global sekarang sampai perangnya yang sudah menggunakan teknologi. Mungkin ngga ada lagi pertentaraan, modelnya seperti main remot saja, main HP (hand phone-red),” terang Effendi.

Di negera Singapura sekarang, papar dia, sudah beli pesawat F-35 yang terbaru, pesawat tempur yang sangat canggih, dimana seluruh sasaran di Indonesia dia bisa Lock.

Baca Juga : Lapor SPT Pakai E-Filing, Bupati Pesibar: Cepat, Mudah, dan Bisa Dilakukan dimana Saja

 

“Tetapi inilah yang perlu kita prihatinkan terhadap peralatan perang kita dan TNI kita. Maka ketika pemimpin kita mengatakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang besar, siapa yang bilang? Ngga, kita ngga besar. Bangsa yang besar menurut saya adalah bangsa yang mempunyai kekuatan dukungan dari militernya,” pungkas Effendi.

“Saya sekali lagi tak pesimis , justru saya ingin bgaimana agar TNI bukan cara memandang dari sisi dwi fungsinya tetapi bagaimana TNI yang menjadi kekuatan yang kita harapkan bisa handal mengatasi ancaman global, itu bisa mempunyai kemampuan, minimal diwilayah Asia,” imbuhnya. oss

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *