Jakarta,Faktapers.id –
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah cepat dan responsif berdasarkan fakta dan mendesak mendesak dalam penanganan COVID-19 di Ibu Kota.Pernyataan ini disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, usai melakukan pertemuan bersama seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta dan BUMD Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Senin (2/3).
Gubernur Anies menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta akan mengirimkan rutin kepada publik melalui aplikasi WA (WhatsApp) maupun SMS, tentang potensi risiko yang ditemukan menemukan tempat-tempat baru yang perlu dihindari dan / atau informasi baru yang perlu diketahui oleh masyarakat. Gubernur Anies mengimbau, agar masyarakat tidak pergi ke lokasi-lokasi yang sudah disetujui sebagai tempat yang terjangkiti virus tersebut.
“Menghindari tempat itu. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta juga tidak akan mengeluarkan perizinan baru untuk kegiatan perkumpulan orang dalam jumlah besar. Dan yang sudah terlanjur keluar izinnya, akan direview kembali,” ungkap Gubernur Anies.
Gubernur Anies pun menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk masyarakat yang mengalami masalah COVID-19 atau melihat siapa pun yang memiliki gejala COVID-19 dengan langsung menghubungi nomor telepon 112 atau 119. Analisis mendiagnosis akan dilakukan secara langsung melalui telepon dan konfirmasi akan dilakukan dengan didatangi dan atau penjemputan langsung ke kediaman (tempat) orang tersebut.
“Kami meminta jangan langsung ke fasilitas kesehatan. Mengapa? Bila sampai terkonfirmasi, untuk mengurangi potensi penularan. Kami yang akan mengantar, akan ditelepon, akan dilakukan diagnosa melalui telepon, lalu akan didatangi, dan lalu dibawa ke fasilitas kesehatan. Jika datang sendiri, nanti berangkatnya misalnya positif, berangkatnya di perjalanan punya potensi penularan, di ruang tunggu punya potensi penularan, jadi, tinggal di tempat Anda berada dan kami yang akan mengantar. SOP-nya seperti itu. dan kita telah siapkan tenaga yang cukup, fasilitas yang cukup untuk merespons semuanya, tapi semuanya dilakukan telepon dulu, “tegas Gubernur Anies.
Gubernur Anies juga mengimbau masyarakat untuk tidak ikut panik membeli (beli berlebihan) karena stok kebutuhan Jakarta dalam kondisi cukup. Gubernur Anies berharap belanja eksesif karena khawatir stok yang berkurang tidak perlu dilakukan lantaran akan menghabiskannya.
“Lalu, saya mengimbau juga ke seluruh masyarakat. Karena beramai-ramai belanja pembersih tangan, tapi malah mengatasi yang paling baik itu menggunakan air dan sabun. Karena itu, cuci tangan dengan air dan sabun, airnya mengalir, itu jauh lebih efektif. Jangan “Pembersih tangan tentu bisa, tapi lebih bersih, lebih baik menggunakan air dan sabun,” pesannya.
Gubernur Anies juga mengumumkan bahwa Pemprov DKI Jakarta membuka semua informasi, khusus pengetahuan pengetahuan, tentang COVID-19 yang perlu diketahui bersama dan ditanggapi secara cepat.
“Jika ditemukan informasi yang perlu diketahui oleh pemerintah, laporkan. Kami siap merespons dan tim kita akan berjaga 24 jam untuk tanggap COVID-19 ini,” pungkasnya.
Langkah Pemprov DKI Jakarta ini dilakukan usai COVID-19 telah membuktikan menginfeksi dua orang warga Depok yang saat ini tengah dipahami di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara.(Tajuli)