Singaraja.Bali.Faktapers.id – Diduga pihak RS Bali Med terlantarkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan kenakan biaya perawatan terbilang mahal kepada seorang warga pemilik usaha meubel yang tinggal di BTN Kubuanyar Lestari Desa Tukad Mungga Buleleng, .
Sebelumnya pasien diduga terkonfirmasi positif Covid-19 benama I Nyoman Sedana mulai menjalani perawatan tertanggal 6 September dan keluar RS Bali Med per 10 September 2020. Dalam pelayanan selama 3 hari dinilai cukup respek dari perawat.
Namun setelah dihari terakhir Sedana mulai terlantar bahkan infus yang terpasang di tubuhnya karena telah habis dan harus dilepas sendiri tanpa pelayanan maksimal dari petugas medis.
Mirisnya Dalam kondisi sakit mandi sendiri pun dilakukan dalam ruang isolasi mandiri ,
“Mandi sendiri dalam kondisi sakit, ganti baju sendiri sampai keluar darah. Waktu keluar darah kami tekan tombol perawat datang denga baik. Selanjutnya kami rasakan ada hal lain saat sweb kedua seperti ada petaka sampai saya kehabisan infus selama tiga jam. Karena kosong infusnya saya buka sendiri dan bisa di cek dalam CCTV RS. Setelah tlp menantu suruh nguruh administrasi dari keteranganya disuruh menyiapkan uang Rp 2.300.000 dan katanya dokter KIS saya gugur dan harus banyar tunai,” ungkap Sedana
Setelah dibayar tunai dan ingin keluar dari RS Bali Med Singaraja serta diam dilantai oknum perawat marah-marah.
“KIS saya gugur saya bayar tunai. Keluar dari ruangan duduk di halaman sambil menunggu pengurusan administrasi dengan total 2.300.000. Karena mengikuti aturan RS saya mau bayar segitu dan keluar duduk dilantai mereka marah-marah. Begitu diurus kok ada pembengkakan pembayaran menjadi 5.700.000 disana. Saya bingung katanya saya pasien umum bukan pasien covid, karena uang direkening habis saya pinjam kepada teman dan dikirim untuk menutup pembayaran itu,” bebermya.
Setelah saya dirumah, sambungmya. hasilnya positif covid baru dikeluarkan pihak rumah sakit bahkan dicemomoh masyarakat akibat mengalami covid.
“Nah saya isolasi mandiri di rumah mengikuti prokes selama 10 hari,”ujar Sedana kepada Faktapers.id (27/9) di rumahnya sembari membeberkan surat yang dipegangnya.
Di 21 September 2020 keluar surat dari Dinas Kesehatan Buleleng menyebutkan Nyoman Sedana selama observasi , serta anamnesa, pemeriksaan fisikdan klinis di Puskesmas tidak ditemukan gejala-gejala mengarah ke tanda infeksi Coronavirus Disease(covid19) dan selanjutnya dinyatakan sehat dalam pemeriksaan oleh dr I Gusti Agung Dwi Mahasurya.
Nyoman Sedana (46) pun memviralkan peristiwa yang dialami melalui acunt media sosialnya karena telah membayar biaya perawatan sebanyak Rp 5,7 juta namun pelayanan kurang maksimal. Des