Headline

Tujuh Orang Warga Sidatapa Diserang Penyakit DBD, dr. Caput Lakukan Fogging Bersama BMI Buleleng

362
×

Tujuh Orang Warga Sidatapa Diserang Penyakit DBD, dr. Caput Lakukan Fogging Bersama BMI Buleleng

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali Faktapers,id – Selain mewabahnya penyakit virus corona di Buleleng, penyakit DBD juga menghantui masyarakat seperti yang terjadi di Desa Sidatapa Kecamatan Banjar,Buleleng.

Tujuh orang warga desa setempat diserahng penyakit membahayakan tersebut dan harus mendapat perawatan Insentif rumah sakit umum daerah Buleleng. Kendati dari ketujuh orang tersebut diserang dan 6 orang lainya telah diperbolehkan kembali kerumah dan satu orang masih dirawat RSUD Singaraja.

Untuk menekan dan membunuh jentik dari nyamuk tersebut , pihak desa melayangkan surat kepada BMI Buleleng dibawah kendali dr Putra Sedana alias Caput untuk melakukan penyemprotan (fogging) di daerah tersebut.

Dikonfirmasi Faktapers.id setelah melakukan Fogging Senin (25/1) didesa Sidatapa mengatakan, “ Informasi dari Kades setempat bahwa terjadi wabah DBD stelah melayangkan surat langsung kita tindaklanjuti, jadi demam berdarah ini penyakit musiman yang terjadi akibat pergantian musim atau pancaroba dan kita pasti dihadapkan dengan penyakit ini. Antisivasi kita walaupun tidak ada laporan sepanjang kita ketahui pasti lakukan fogging, begitu juga pencegahan yang utama. Untuk pencegahan ini cukup kita menjaga kebersihan lingkungan dan perlunya pemahaman edukasi dari perintah desa maupun adat dengan tetap melakukan pola 3M , mengurah , menabur mengubur untuk membunuh jentik nyamuk tersebut,”ujar dr Putra Sedana.

Lebih lanjut diterangkan olehnya, pria yang digadang-gadang masyarakat bakal orang nomer satu di Pemkab Buleleng selaku kader Partai PDI.Perjuangan dan paling senior diinternal partai berlambang kepala banteng tersebut menjelaskan,

“Kebersihan lingkungan ini bisa dijalankan oleh masyarakat kami yakin DBD ini dengan sendirinya akn hilang , fogging adalah salah satunya cara untuk membunuh nyamuk dewasa yang menggigit daan menimbulkan penyakit. Selain fogging kita selalu ajak masyarakat bersihkan lingkunganya sendiri makanya kami selalu ikut turun memberikan pemahaman tersebut karena dimana ada penderita disitu pasti lingkunganya kumuh atau kurang bersih dari segi kesehatan. Dan kita sangat harapkan pemerintah desa untuk tetap bergerak membersihkan lingkungan setempat serta penyuluhan kepada masyarakat,”jelas dr Caput.

Selain Loyaliatas kepada masyarakat dalam penanganan kesehatan, dr Caput berharap masyarakat Buleleng memilik partisivasi dalam menjaga kesehatanya untuk bisa terhindar dari penyakit DBD. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *