Headline

Tingkatkan Kecerdasan Berbudaya dan Berbahasa Bali, Pemdes Sangsit Gelar Lomba

376
×

Tingkatkan Kecerdasan Berbudaya dan Berbahasa Bali, Pemdes Sangsit Gelar Lomba

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.id –Pemerintah Bali dan  Desa di Buleleng semakin menggaungkan program gubernur Bali no 80 th 2018 tentang pelestarian Bahasa dan penulisan  Aksara Bali dengan tema “Wana Kerthi:Sabdaning Taru  Mahottama” yang bermakna Bulan Bahasa Bali sebagai Altar Pemuliaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali Tertaut Jelajah Pemaknaan Hutan sebagai Prana Kehidupan.

Pelestarian bulan Bahasa ini sangat efektif diterapkan baik pelajar tingkat, SD.SMP,SMA, Fakultas Umum atau Perguruan Tinggi, dan masyarakat tingkat desa. Seperti yang dilaksanakan di Desa Sangsit Kecamatan Sawan,Buleleng.

Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, selain terkendala covid-19, peserta dan masyarakat di batasi jumlah 30 orang kendati hal tersebut telah memenuhi prokes untuk menekan terpaparnya yang namanya virus tersebut.

AKategori yang dipilih dalam lomba selain meliputi Nyurat Aksara (menulis bahasa Bali), merangkai cerita dengan bahasa Bali, juga maupun berpidato. Untuk tingkat SD dilombakan dalam Nyastra (Nulis),diwakili  Ni Luh Meisya Pradya Paramitha Supada dari SDN 1, Made Satria Utama daru SDN 2, Luh Ira Yuningsih SD 4, Kadek Regina Dewi AST SDN 6, Gusti Putu Wina Pratiwi SDN 7, Luh Putu  Kirayani Dewi SDN 8 Sangsit,  sedangkan Kategori Mapidarta(Pidato) 7 orang dari perwakilan kelompok  Yohana desa setempat.

Kepada Faktapers.id Kamis (25/2) Bendesa Adat Jro Wisara menjelaskan pentingnya penerapan bahasa Bali ini dimulai sejak dini,

“Kami desa adat dan dinas tidak bisa dipisahkan, pelestarian dimaksud dari segi budaya, adat. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas dari pada pariwisata Bahari, kami mendukung dari segi adat dan budaya apa lagi desa kami memiliki cagar budaya yaitu pura Beji yang merupakan DTW dan sangat perlu dijaga kelestariannya demi pariwisata. Kedepan kami bersama dinas akan selalu mengajarkan anak-anak untuk kita tuntun berbahasa. Dan jangan sampai budaya kita termakan budaya lain seperti dalam penyampaian kepada keluarga dengan,”  papar Om atau Tante.

Sesuai dengan program Gubernur KIA tingkatkan mulai dari dini. Sebenarnya sih sudah kita lestarikan dari Sat Kerthi Nangun Loka Bali dan ada enam hal yang harus disucikan. Mudah-mudahan program ini masyarakat kita baik dirumah untuk dapat melestarikan budaya berbahasa Bali yang benar,”ujar Jro Wisara.

Selaku panitia Kepala Desa Sangsit Putu Arya Suyasa usai melaksanakan kegiatan tersebut, Kamis (25/2) pukul 11.00 wita, kegiatan tersebut melibatkan 20 peserta,

Selain dari penyuluh kecamatan, hadir pula Pemdes Sawan,personil Polsek dan Koramil Sawan, dan pecalang adat.

Pelesatarian Budaya ini lebih jelas dikatakannya , karena program Desa tersebut menurut Kades Arya Suyasa akan tetap dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya untuk menjaga kelestarian Budaya Bali yang kini semakin diminati wisatawan dunia untuk mengunjungi pulau Dewata,

“Lewat lomba  tingkat Desa, dari Mapidarta, kita bersama bisa melestarikan adat dan budaya Bali. Kedepan jika situasi atau condisi Pandemi ini berakhir dan ekonomi bisa normal sebisa dilaksanakan dengan anggaran APBDes Semesta Berencana. Harapan kami selaku pemerintah desa  peserta dapat  lebih meningkatkan kemampuannya baik demi ajegnya budaya Bali yang kini sedang semakin dikumandangkan untuk meningkatkan kunjungan wisata.

Sehingga Bali ini melalui Nyastra Aksara semakin dikenal oleh dunia, mengintat juga desa kami banyak memiliki pontensi budaya seperti pura Beji, pura Dalam Purwa yang sudah masuk cagar Budaya yaitu Unesco,”ujar Putu Arya Suyasa. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *