Karangasem.Bali.Faktapers.id –Dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar online (daring) dengan menggunakan Internet bagi siswa/pelajar yang berada di seputaran kantor Sat Polair Polres Karangasem di Candidasa baik anak asrama maupun orang umum.
Kasat Polair Polres Karangasem AKP I Gusti Agung Bagus Suteja, S.I.P., M.H., mengajak para anak-anak yang tinggal di seputaran kantor untuk belajar dalam satu wadah atau satu jaringan dengan memanfaatkan WIFI gratis milik Sat Polair Polres Karangasem.
Kasat AKP I Gusti Agung Bagus Suteja kepada anak-anak sekolah saat menerimanya mengatakan, “Adik-adik siswa jangan sungkan-sungkan atau malu belajar di kantor Sat Polair Polres, kalau ada tugas sekolah yang tidak di pahami pergunakan internet disini dan siswa dapat juga bertanya kepada bapak polisi yang sedang bertugas di kantor Sat Polair Polres Karangasem,”ujar AKP I Gusti A. Bagus Suteja
Kepada Faktapers.id,Senin(1/3) usai memberikan arahan seijin Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini, S.I.K., M.M.Tr., Kasat AKP I Gusti Agung Bagus Suteja menjelaskan,
“Melalui kesempatan ini kita mengundang para siswa yang berdomisili di seputaran kantor yang memiliki kendala jaringan internet untuk bisa belajar dikantor Sat Polair dengan memanfaatkan Wifi yang ada, sehingga Wifi yang ada dapat bermanfaat lebih luas selain untuk menunjang tugas Kantor Sat Polair Polres Karangasem. Tujuan kita disamping mengurangin beban dari orang tua sehingga anak itu terkendala dalam belajarnya, dan juga mengajarkan anak untuk berprilaku positif. Tadi apa yang kami sampaikan kepada anak-anak dapat mereka menerima namun dengan kata lain tetap juga diingatkan agar mempergunakan jejaring sosial ini dengan baik dan benar seperti contoh membuat tugas sambil menonton film yang kurang layak ditonton sehingga dapat mengganggu prosesi belajar,” jelas AKP Bagus Suteja.
Menurut AKP Bagus Suteja, terhadap orang tua untuk tetap mendorong semangat anak belajar jika saat belajar dirumah dan mendapat tekanan atau kemarahan dari orang tua maka akan menjadikan anak tersebut mengalami Psikis,
“Selain rasa takut, anak juga bisa merasa tidak berharga, sedih, kecewa, dan terluka hatinya. Hal ini tentu bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mentalnya. Lama-kelamaan, anak yang sering dimarahi bisa mengalami depresi. Nah kita hindari juga prilaku dari orang tua, bisa saja orang tuanya tidak memilik uang untuk membelikan paket internet anak kena dapak kemarahan,”jelas AKP Bagus Suteja. Des