Jakarta, Faktapers.id – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Ibnu Chuldun mengatakan dugaan kekerasan terhadap WN Nigeria sudah selesai secara kekeluargaan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Ibnu Chuldun buka suara terkait video yang berisi dugaan kekerasan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga negara (WN) Nigeria pada Sabtu (7/8) lalu.
Ibnu mengatakan diplomat asal Nigeria tersebut yang justru bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.
“Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan,” kata Ibnu dalam keterangan resmi, Selasa (10/8).
Ibnu mengklaim petugas Imigrasi yang diduga dipukul oleh WN Nigeria itu mengalami luka-luka. Bibir yang bersangkutan berdarah hingga akhirnya bengkak.
“Ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Setelah pemukulan itu, petugas kami lantas memegangi WNA tersebut,” ujarnya.
“Jadi yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan,” kata Ibnu menambahkan.
Ibnu menjelaskan kejadian ini berawal dari informasi sejumlah WNA yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu karena mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu (7/8) sore.
Oleh pihak hotel, petugas diberitahu bahwa para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.
“Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi,” ujarnya.
Menurut Ibnu, WN Nigeria itu lantas diduga memukul petugas Imigrasi dalam perjalan. Ia menyebut WN Nigeria itu terus berteriak sepanjang jalan hingga tiba di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan.
“Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” katanya.
Ibnu menambahkan permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan, Sabtu (7/8) lalu.
“Peristiwa ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila WNA tersebut sejak awal bersikap kooperatif dengan petugas dan terbuka dengan statusnya sebagai diplomat. Kami berharap penjelasan ini sekaligus bisa menjernihkan tudingan yang beredar di media sosial atas petugas kami,” kata Ibnu.[]