Klaten, faktapers.id – Kolaborasi Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Klaten dengan Paseduluran Lintas Iman Desa Puluhan (Prinsip), sukses menggelar Talkshow dan Dialog Publik Pemuda, Perempuan, Perdamaian dan Inisiatif Pencegahan Kekerasan yang berlangsung di Aula Balai Desa Puluhan, Kecamatan Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (27/11/2021).
Talkshow dan Dialog Publik yang dihadiri sekitar 50 peserta dari berbagai Agama tersebut dengan Narasumber diantaranya Yeremia Tri Widodo, STh selaku Pokja Desa Damai Wahid Institute, Sunarman Sukamto selaku Tenaga Ahli Madya Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Siti Farida SH, MH selaku Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah dan
Muh Milkhan S.H.I selaku Pegiat Muda Tentang Isu Demokrasi dan Perdamaian.
Ketua Lakpesdam NU Klaten sekaligus selaku panitia acara, Muhammad Nuryadin Edi Purnomo, mengungkapkan bahwa yang melatarbelakangi diadakannya Talkshow yaitu melihat secara nasional kegelisahan teman-teman muda beberapa tahun belakangan ini ada gejolak sosial.
“Kondisi teman muda akhir-akhir ini seperti sumbu pendek. Sedikit-sedikit ada percikan konflik sosial antar anak bangsa,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, komitmen teman-teman muda Nahdlatul Ulama (NU) dan termasuk teman dari lintas agama di Desa Puluhan ini berharap desanya menjadi role model desa damai yang menghargai keberagaman.
“Tujuan kegiatan yaitu lebih pada mengedukasi masyarakat, terutama menempatkan pemuda perempuan sebagai subyek dan obyek mempromosikan keberagaman. Semoga peserta perwakilan yang hadir bisa menjadi agen of change dan menjadi garda terdepan dalam mengedukasi hukum ke masyarakat,” ucapnya.
Nuryadi juga mengungkapkan bahwa keberagaman tidak boleh dimaknai sebagai perbedaan yang kemudian menimbulkan konflik. Oleh karena itu, mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya kesadaran hidup bertoleransi ditengah keberagaman dimasyarakat itu yang paling utama.
“Edukasi ini lebih sifatnya adalah mitigasi atau pencegahan awal agar pemuda dan pemudi memiliki perspektif membangun kebersamaan ditengah perbedaan dan gempuran pengaruh medsos. Medsos yang banyak hoaks saat ini dibangun secara masif dan kita harus cerdas dan bijak menyikapi,” jelasnya. Madi