Headline

Masalah Klasik Kelangkaan Pupuk Masih Mendominasi Petani di Kalikotes

642
×

Masalah Klasik Kelangkaan Pupuk Masih Mendominasi Petani di Kalikotes

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Sektor pertanian selain berfungsi untuk mencukupi bahan pangan, juga berperan penting selama pandemi Covid-19, menjadi penyedia lapangan kerja dan sumber pendapatan masyarakat yang ada di daerah.

Sayangnya, hampir setiap tahun maupun saat musim tanam sektor ini selalu dihadapkan pada kelangkaan atau kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dan harga yang kurang terkendali.

Ketua Kartu Tani dan Nelayan (KTNA) Kecamatan Kalikotes, Tentrem mengatakan masalah petani yang menjadi kendala selama ini adalah kesulitan mendapat pupuk. Selain itu regulasi pengadaan pupuk kerap menjadi kebingungan dilapangan.

“Sesusi aturan sebagai anggota KTNA sudah diberikan informasi, baik tingkat bawah hingga atas. Kadang petani pun kurang bersabar dan mutung emosi sampai kartunya dipotong-potongndi depan kios pupuk,” kata dia, disela kegiatan pertemuan kelompok tani Kecamatan Kalikotes, Selasa (14/12/2021).

Ia pun memahami permasalahan pupuk yang terus terjadi. Menurutnya, bahwa masalah kelangkaan pupuk ini sudah menjadi persoalaan klasik dari tahun ke tahun.

Tentrem menilai, permasalahan pupuk terus terjadi mulai dari sistem perencanaan dan pengawasan yang kurang optimal, sampai minimnya realisasi alokasi kebutuhan pupuk para petani. Meski begitu, ia mengajak para petani untuk tidak berputus asa, dengan kebersamaan dan gotong royong untuk menemukan solusinya.

“Penggunaan pupuk organik dan produksi pupuk mandiri bisa menjadi solusi kelangkaan pupuk. Ini juga bisa meningkatkan pendapatan yang akhirnya perekonomian wilayah pertanian daerah lebih maju dan sejahtera,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Kalikotes, Klaten, Lilis Riskawati. Pihaknya menuturkan keluhan petani saat ini yaitu penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani.

“Dari semua keluhan itu jika ada masalah kita selalu komunikasi dan mencari solusi. Misalnya ada kartu hilang dan pencetakan ulang di BRI. Setiap petani yang terdaftar pasti tidak ketinggalan informasi, data terakhir serapan pupuk di Kalikotes sudah mencapai 80 persen,” tandasnya. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *