Berita

Cuma 50 Persen Pegawai Masuk Kantor, ASN di Tangsel Ikutan WFH karena Polusi Udara

85
×

Cuma 50 Persen Pegawai Masuk Kantor, ASN di Tangsel Ikutan WFH karena Polusi Udara

Sebarkan artikel ini
Kualitas udara Jakarta terburuk ketiga di dunia

 

Faktapers.id – Persoalan polusi udara di ibukota kini masih menjadi isu besar dan belum menunjukkan hasil yang optimal. Bahkan, Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun ikut menerapkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) mulai Senin (28/8/2023).

Sejak Senin (21/08/2023) lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun telah mengeluarkan peraturan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk melaksanakan pekerjaan dari rumah atau work from home (WFH) demi mengurangi polusi dari kendaraan para pekerja selama jam kerja berlangsung.

Tak hanya itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pun telah menandatangani surat himbauan kepada pemerintah daerah (pemda) se-Jabodetabek untuk menerapkan juga sistem WFH kepada para ASN di daerah masing-masing.

Dari berbagai pemda yang menerima surat tersebut, sementara ini hanya Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan yang menindaklanjuti himbauan tersebut. Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie pun mengungkap pihaknya akan mulai menerapkan sistem WFH sejak Senin, (28/08/2023) hari ini.

Lalu, seperti apa sistem yang akan diterapkan? Simak inilah selengkapnya.

1. Terapkan WFH hanya 50 persen

Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengungkap pihaknya sudah menggodok jam kerja dan kebijakan dari Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk menerapkan WFH di kalangan ASN.

“Kita akan mulai terapkan WFH sejak Senin 28 Agustus 2023 besok, tapi hanya 50 persen pegawai kita yang akan WFH,” ungkap Davnie dalam keterangannya pada Minggu (27/08/2023) kemarin.

2. WFH khusus pegawai administratif

Penerapan WFH ini pun dikhususkan untuk pegawai administratif di lingkup pemkot Tangsel dan instansi pemerintahan terkait.

“Yang akan WFH itu pejabat administratif, tapi untuk pejabat teknis itu sebaiknya WFO (work from office),” lanjut Davnie. Hal ini pun dikhususkan krpada para pegawai yang bekerja di layanan publik, seperti disdukcapil, puskesmas, dan pelayanan publik lainnya.

3. Pembagian jam kerja untuk 13.000 pegawai

Total pegawai ASN yang ada di Tangsel sekitar 13.000 orang tersebut juga akan dibagi secara bertahap untuk melaksanakan WFH.

Untuk hari ini, Senin (28/08/2023) sekitar 7.000 pegawai masih dipekerjakan di kantor, sedangkan sekitar 6.000 lainnya sudah mulai melaksanakan WFH.

4. Warganet protes anak-anak masih masuk sekolah

Sayangnya, kebijakan WFH bagi pegawai ini dianggap belum tepat. Pasalnya, berbagai sekolah pun masih menerapkan belajar dari sekolah.

Hal ini pun membuat anak-anak yang malah “menikmati” polusi udara yang masih terjadi di sekitar Tangsel karena aktivitas kendaraan umum dan pribadi.

5. Pengkajian masih dilakukan

Davnie selaku Walikota Tangsel pun mengaku pihaknya akan selalu memantau dan mengkaji kebijakan ini apakah akan diteruskan atau justru dihentikan karena tidak memberikan hasil yang optimal. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *