DaerahBerita

Rasulan di Desa Wiro, Sebagai Exspresi Warga Syukuri Hasil Panen

1703
×

Rasulan di Desa Wiro, Sebagai Exspresi Warga Syukuri Hasil Panen

Sebarkan artikel ini
Rasulan di Desa Wiro, Sebagai Exspresi Warga Syukuri Hasil Panen

 

Klaten, faktapers.id– Warga Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menggelar tradisi Bersih Desa atau biasa disebut Rasulan. Rangkaian acara rasulan dipusatkan di Masjid Al Islam Dukuh Wiro, Sabtu (30/9/2023).

Panitia Bersih Desa, Sri Daryanto, mengatakan acara kirab budaya digelar dengan melibatkan ratusan warga yang berasal dari beberapa dusun yang ada di Desa Wiro. Masyarakat sangat antusias meski ditengah sengatan panasnya matahari.

Sebelum diperebutkan warga, diadakan kirab dan pasrah gunungan, kemudian acara dilanjutkan dengan doa serta kenduri bersama diikuti seluruh warga yang bertujuan untuk mendoakan para leluhur yang telah berjasa dalam pembangunan dan kemajuan Desa Wiro.

Menurut Sri Daryanto, tujuan diadakan Bersih Desa Wiro untuk memupuk rasa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan melalui syukuran dan doa bersama. Hal ini dilakukan untuk memacu, memotivasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan adat dan tradisi.

“Acara rasulan ini melibatkan banyak warga terutama sedulur tani sebagai exspresi rasa syukur dengan panennya yang melimpah. Selain itu, rasulan sebagai ajang silahturahmi warga yang ada dimana saja mereka pulang ikut berpartisipasi sodaqoh berbagi sesama,” ujarnya.

Acara yang didukung Pemerintah Desa Wiro ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Dalam gelaran tersebut, selain membawa tenong berisi nasi dan lauk-pauk, warga juga menyiapkan gunungan hasil panen mereka, diantaranya buah-buahan, padi, ketela dan lainya untuk diperebutkan.

“Salah satu cara untuk melestarikan dan mengembangkan desa adalah dengan melaksanakan berbagai adat dan tradisi. Hal ini sudah dilakukan warga turun temurun sejak Indonesia belum merdeka. Waktu itu Desa Wiro pemerintahanya masih Kademangan,” katanya.

Ia menceritakan, disebelah masjid ada sumur tua yang dipercaya masyarakat bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Sejarah masjid tua ini dibangun sejak jaman mataram Islam sebagai sarana peribadatan, pertemuan masyarakat dan menimba ilmu agama.

“Maka dari itu, masyarakat hingga saat ini masih melestarikan kegiatan rasulan di masjid tersebut. Kegiatan bersih desa Wiro ini dimeriahkan dengan berbagai acara di antaranya kegiatan keagamaan, pentas seni reog, kenduri, dan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Tantut Sutanto,” tutupnya. (Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *