DaerahEkonomi BisnisJawa

Sebanyak 248 Kontestan Ikuti Pameran dan Kontes Bonsai di Klaten

×

Sebanyak 248 Kontestan Ikuti Pameran dan Kontes Bonsai di Klaten

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id- Pameran dan Kontes Bonsai Lokal digelar dilapangan Gentan, Desa Dompyongan, Jogonalan, Rabu-Sabtu (22-25/5/2024). Acara ini bertujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat dan mempersatukan bangsa melalui seni kreasi bonsai.

Ketua Panitia Pameran dan Kontes Bonsai Lokal sekaligus Ketua Ranting Barat PPBI Kabupaten Klaten, Suyata, mengatakan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) menggelar pameran dan kontes lokal ini untuk mengenalkan bonsai kepada khalayak lebih luas.

Suyata menyampaikan pameran bonsai lokal terbuka ini diikuti sebanyak 15 cabang PPBI di Jawa Tengah. Menurut dia, ada 248 kontestan dari berbagai kota. Ragam jenis bonsai diantaranya dari pohon serut, ficus, anting putri, sisir, ileng-ileng, cemara udang, asam jawa, dan lainnya.

Selain sebagai hobi, lanjut Suyata, tanaman bonsai ini bernilai ekonomi tinggi jika dirawat dengan baik dan berumur lama. Tidak jarang orang yang mengoleksi tanaman bonsai sekaligus menjualnya sebagai bisnis sampingan yang menguntungkan.

“Untuk umur bonsai yang ditampilkan dalam kontes ini juga beragam, ada yang berumur lebih dari 50 tahun dan harganya juga sangat relatif. Namun harga termahal sudah ada penawar Rp150 juta tetapi belum dilepas,” ungkap Suyata, disela-sela pameran, Rabu (22/5/2024).

Suyata menjelaskan tanaman bonsai memiliki lima kelas yang terdiri atas prospek, pratama, madya, utama, dan bintang. Kelas bintang merupakan kelas paling tinggi. Semakin tinggi kelas, semakin mahal harga tanaman bonsai tersebut.

“Pameran dan kontes bonsai di Klaten ini untuk menaikkan kelas bonsai, misalnya dari yang prospek ke pratama atau dari madya ke utama. Kelas yang dilombakan hanya sampai madya karena di wilayah Klaten belum ada bonsai yang kelas utama dan bintang,” ujar dia.

Jumlah pendaftar pameran dan kontes ini mencapai ratusan dari berbagai daerah Soloraya, Semarang, Ngawi, Bandung, Pacitan, Blitar, dan sebagainya. Pameran ini bisa disaksikan masyarakat umum secara gratis. Selain pameran, ada juga bursa bonsai dan ada stan-stan penjual bonsai.

Bowo, salah satu kolektor bonsai asal Manisrenggo, Klaten menerangkan harga bonsai bisa sangat bervariatif mulai dari ratusan ribu rupiah hingga miliaran rupiah. Beberapa bonsai yang dia koleksi sudah banyak yang berharga puluhan juta rupiah.

Meski pemula, Bowo juga menjual tanaman bonsainya di acara pameran dan kontes bonsai tersebut. ”Lumayan, bisa buat usaha sampingan. Selain itu ya jadi hobi, mengisi waktu luang merawat bonsai. Koleksi bonsai saya sudah banyak yang besertifikat,” kata dia.

(Madi)